*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Pasti akan tiba suatu hari nanti, semua sahabat kita akan melihat nama kita offline.
Mereka mengirim pesan di WhatsApp, tapi hanya centang satu.
Mereka kirim chat di Messenger, kita tak berbalas.
Pada hari itu,
Postingan kita tiba-tiba terhenti.
Tak ada lagi update terbaru dari kita sendiri.
Kenapa itu terjadi?
Karena kita telah pergi meninggalkan dunia.
Ya, Kita tidak akan online lagi, tidak bisa balas chat, ataupun komen dalam postingan sahabat.
Kita ingin membuat status atau postingan meminta maaf kepada siapa pun yang pernah kita sakiti, sudah tidak bisa.
Ya, kita tidak lagi bersama para sahabat.
Pada hari itu kita sedang terbujur kaku di liang kubur sempit dan terimpit, cuma kita seorang diri yang menghadapi ujian dalam kubur.
Dan ketika kita telah pergi, yang tertinggal hanyalah huruf huruf di postingan kita.
Bisa jadi tulisan itu bakal membela kita atau mungkin membinasakan kita di alam sana.
Maka dari itu,
Tulislah yang baik-baik, walaupun kita belum baik. Sekurang kurangnya kita terselamatkan dari dosa menulis yang buruk-buruk.
Tulislah yang baik- baik, bukan karena kita sudah baik. Tapi kita berusaha untuk menjadi baik.
Tulislah yang baik-baik, karena kita tahu kita ingin hal yang baik. Dan apabila kita berikan yang baik, mudah-mudahan hal yang baik itu balik kepada diri kita sendiri.
Tulislah yang baik-baik, karena kita ingin yang baik-baik itu tinggal, apabila kita sudah pergi.
Berbicara yang baik,
Bersikap yang baik,
Menulis yang baik-baik.
Karena yang baik itu semuanya ibadah.
Walaupun hanya sekadar “senyum” atau “berprasangka baik” saja.
Insya Allah, kita semua diberkahi Allah Ta’ala usia yang barakah, sehat walafiat, murah rezeki agar bisa bersedekah, dan mampu menunaikan ibadah puasa Ramadan hingga bertemu hari Kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H. Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News