Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebutkan Muhammadiyah memerlukan pusat-pusat pendidikan yang fastabiqul khairat, yang tidak hanya di skala nasional melainkan juga internasional. Hal ini diperlukan sebagai bukti kepada dunia bahwa Islam berkemajuan bukan hanya sekadar narasi.
Haedar menyampaikan hal itu saat meresmikan Gedung Pendidikan Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus Pengajian Ramadan 1445 H, Senin (1/4/2024).
“UMS menjadi salah satu PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) dengan kurang lebih 40 ribu mahasiswa. Muhammadiyah memerlukan pusat-pusat pendidikan yang fastabiqul khairat, untuk membuktikan kepada dunia bahwa islam berkemajuan bukan hanya bersifat narasi,” ujar Haedar.
Haedar menyebutkan, potensi kemajuan sudah dimiliki oleh Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan melahirkan Muhammadiyah dari “tradisi besar”, melalui pikiran-pikiran yang tersistemasi.
Haedar menjelaskan terdapat tiga hal yang menjadi agenda para pimpinan, yakni pertama harus terdapat agenda internalisasi nilai Islam dan Kemuhammadiyahan di segala perangkat sistem untuk terus dimasifkan, pembudayaan, dan pelembagaan yang menjadi tugas besar bagi pimpinan.
Hal ini menjadi sorotan Haedar melihat peran media sosial yang sangat besar dan segenap warga Muhammadiyah diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai Muhammadiyah.
“Bantu majelis-majeliis dengan pikiran baru. Jangan biarkan media sosial menjadi pasar bebas yang kita hanya sebagai konsumen,” harap Haedar.
Sementara itu, Rektor UMS Sofyan Anif, melaporkan bahwa Gedung Pendidikan Profesi ini dinilai sangat penting, dikarenakan terdapat 18 Program Studi (Prodi) Profesi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta 1 Prodi dari Fakultas Psikologi UMS.
“Dengan dibangunnya Gedung Pendidikan Profesi semakin menyempurnakan UMS. Serta menjadi langkah untuk mewujudkan visi UMS, yakni pada tahun 2029 UMS menjadi World Class University,” ungkap Sofyan.
Gedung Pendidikan Profesi yang luasnya 2.307 m² ini memiliki fasilitas berupa ruang kelas besar sebanyak 20 ruang dan kelas kecil sebanyak 4 ruang yang memadai untuk tahapan proses belajar mengajar serta ruang kelas kolosal yang ramah bagi kaum disabilitas.
Kegiatan ini dihadiri oleh segenap Pimpinan Universitas dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sesepuh, Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa tengah. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News