Kunci utama untuk mewujudkan risalah Islam berkemajuan dalam sebuah organisasi adalah dengan banyak bersyukur dan ikhlas.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ph.D dalam Semarak Ramadan Pengajian PP di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 25 Maret 2024 lalu.
Menurutnya, sikap bersyukur inilah yang akan menjadi energi dan semangat untuk mewujudkan Islam berkemajuan.
Ketika manusia bersyukur, maka Allah akan menambah nikmatnya dalam berbagai kondisi.
Sayuti mengatakan contoh mudah untuk melihat keberhasilan risalah Islam berkemajuan adalah becermin ke UMM.
“Coba dilihat bagaimana kiprah Kampus Putih UMM. Pada tahun 2021 saja pernah menjadi kampus Islam terbaik di dunia dan sering kali mendapat penghargaan,” ucapnya.
Sayuti melanjutkan, organisasi Muhammadiyah yang telah berdiri kurang lebih 115 tahun ini merupakan salah satu organisasi yang berhasil melaksanakan islamisasi dan modernisasi pendidikan.
Namun, di balik hal ini tentu banyak tantangan internal maupun eksternal yang dirasakan. Mulai dari kualitas SDM, kesenjangan pendidikan, kasus korupsi, penegakan hukum, oligarki, dan lain-lain.
Cara mengatasinya adalah dengan banyak belajar dan memaknai isi Al-Qur’an. Belajar tak harus mengenai agama saja, namun juga dibarengi dengan ilmu sains agar dapat masuk ke ranah global.
Kemudian hal yang dapat dilakukan adalah dengan beramal tanpa lelah, mempelajari perubahan zaman dan cara mengatasinya, serta menjadikan Muhammadiyah sebagai patokan untuk berjihad dan berijtihad.
“Hal ini perlu diterapkan, khususnya di instansi pendidikan dalam upaya mencetak pendidikan unggul kelas dunia. Para dosen harus banyak belajar dan melakukan riset agar pendidikan dapat semakin maju dan dilihat oleh dunia,” tambahnya.
Adapun organisasi Muhammadiyah telah memiliki banyak instansi pendidikan. Mulai dari 440 pesantren, 5.436 sekolah berbasis madrasah sederajat, dan 171 perguruan tinggi.
Tak hanya itu, Muhammadiyah juga melakukan ekspansinya dengan mendirikan 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri seperti Jepang, USA, Jerman, dan Australia.
Belum lagi dengan klinik, unit bisnis, rumah sakit dan lainnya yang merupakan bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Semua hal ini bertujuan untuk mewujudkan penegakan dan menjunjung tinggi nilai keislaman dengan sebenar-benarnya.
Di sisi lain, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Drs. H. Wakidi mengatakan Semarak Ramadan UMM ini merupakan upaya untuk membentuk umat Islam yang sebenar-benarnya.
Apalagi melihat dan memahami bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Muhammadiyah harus berlandaskan berkemajuan.
“Salah satu cirinya seperti yang disebutkan oleh Pak Sayuti. yaitu memang harus bertauhid secara murni. Karena bertauhid murni merupakan salah satu ciri risalah Islam berkemajuan,” tegasnya. (tri/wil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News