Indonesia Berpeluang Besar Mendorong Kejayaan Islam Dunia
Syeikh Dr. Nashiruddin Ishom Al Azhari, Duta Al Azhar untuk negara-negara di Afrika dan Asia.

Indonesia sebagai salah satu Negara Muslim terbesar Dunia berpeluang besar mendorong Kejayaan Islam Dunia. Hal ini dikatakan Syeikh Dr Nashiruddin Ishom Al Azhari Duta Al Azhar Negara-Negara di Afrika dan Asia  Bidang Ilmu Al quran dan Bahasa Arab saat memberikan Kultum Ba’da Subuh di Masjid Al badar Surabaya, Rabu (03/04/2024).

Pasalnya, menurut Syeikh Nashiruddin,  Indonesia pernah memiliki tokoh dan ulama besar berkaliber dunia yang pernah berkontribusi besar terhadap peradaban Islam dunia, hingga menjadi ulama terpandang di Tanah Arab.

Indonesia Berpeluang Besar Mendorong Kejayaan Islam Dunia
Syeikh DR. Nashiruddin Ishom Al Azhari, duta Al Azhar untuk negara-negara di Afrika dan Asia.

Oleh karena itu, tokoh muda khususnya para da’i muda Indonesia harus berani tampil di kancah dunia khususnya bidang Ilmu Al Qur’an dan Bahasa Arab.

“Indonesia memiliki potensi besar menjadi gardan terdepan dalam membangun peradaban Islam dunia,” imbuhnya dalam bahasa Arab yang di translate oleh Dr Samsudin, Wakil Ketua PWM Jawa Timur.

Lebih lanjut, menurut Dosen Universitas Al Azhar Kairo, menyebut Bahasa Arab dan Al Qur’an menjadi kunci utama bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan harus menjadi prioritas, ” jelasnya.

“Bahasa Arab itu bahasa langsung dari Allah dan Rosulullah Muhammad SAW, shalat menggunakan Bahasa Arab hingga pertanyaan malaikat kubur pun menggunakan  Bahasa Arab, sehingga ini penting untuk kita pelajari,” lanjutnya.

Selaian Bahasa Arab, Al Qur’an  adalah kunci umat Islam membangun peradaban. Sehari semalam tidak kurang dari 17 kali Surat Al Fatihah dibaca umat Islam. Hal ini menunjukan betapa pentingnya Al Qur’an dalam sendi dakwah dan kehidupan umat.

“Surat Fatihah adalah jantungnya  ibadah mahdoh (wajib), tanpa Al Fatihah tidak berlakulah ibadahnya,” pungkasnya.

Kajian ba’da subuh dilanjutkan dengan diskusi dan dialog serta praktek tahsin (memperbaiki bacaan) Al Fatihah.

Sejumlah jamaah dan imam masjid di sekitar Surabaya ikut murajaah dan disimak langsung oleh pemilik bacaan Al Qur’an dengan sanad ulama Al Azhar Kairo Mesir.

Ulama besar Dunia asal Indonesia.

Selain mayoritas muslim terbesar dunia, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang melahirkan ulama berkelas dunia.

Tidak tanggung-tanggung. keulamaan tokoh asal Indonesia  menjadikan mereka  menjadi salah satu ulama rujukan hingga didapuk menjadi imam besar Masjidil Haram.

Dalam catatan sejarah, sejak abad XIX, sejumlah tokoh Indonesia menimba Ilmu di tanah Arab hingga mengabdikan keilmuan yang di tanah para mulloh.

Dikutip dari Republika.co, mereka yang pernah turut berkontribusi besar terhadap Islam dunia Arab adalah Syekh Junaid Al-Batawi asal Betawi (Jakarta), Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani Banten dan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumatra barat.

3 Ulama besar Dunia non-Arab.

Sementara, tokoh dunia  yang juga berkontribusi besar terhadap Islam dan berlatar belakang non Arab ada nama seperti Ibnu Khaldun.

Dalam Muqaddimah-nya, Ibnu Khaldun menegaskan pada abad pertengahan Ia menyebut justru ilmuwan-ilmuwan pada masa itu didominasi non-Arab. Mereka ada yang datang dari Turki, Asia Tengah, Iran, dan India.

Nama-nama cendekiawan besar seperti Ibnu Sina, al-Farabi, Abu Hamid al-Ghazali, al-Bukhari, at-Tirmidzi, Ibnu Firnas adalah contoh bahwa siapapun berpeluang besar membangun kegemilangan peradaban Islam. Berikut tiga di antara sekian tokoh sarjana Muslim non-Arab:

  1. Al-Farabi

Al-Farabi ini berasal dari Kazakhstan. Ibunya berdarah asli Turki. Filsuf terkemuka dengan karya yang terkenal al-Madinah al-Fadhilah. Kepakarannya menguasai filsafat Yunani dari Plato, Aristoteles, berujung pada penyandangan gelar sebagai muallim at-tsani.

  1. Ibnu Sina

Tokoh yang dikenal dengan Avicenna di Dunia Barat ini, lahir di Bukhara, kini wilayah Uzbekistan. Sebagian besar karyanya tentang kedokteran. Salah satu mahakaryanya adalah al-Qanun fi at-Thib yang menjadi referensi ilmu kedokteran selama berabad-abad.  Pada 1978 UNESCO menggelar festival memperingata 100 tahun kelahiran Ibnu Sina.

  1. Bukhari

Bukhara, Uzbekistan, tempat Imam Bukhari dilahirkan. Tokoh bergelar amirul mu’minin fi al-hadits ini, berjasa besar dalam kodifikasi hadi-hadis Rasulullah SAW. Karya monumentalnya di bidang hadis ialah al-Jami’ as-Shahih, yang memuat 9.082 hadis sahih.(M.Roissudin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini