Kedua: وَالاِسْتِعْدَادُ لِيَوْمِ الرَّحِيْلِ Mempersiapkan diri menghadapi hari kematian.
Sudahkah seorang hamba mempersiapkannya?
عن أنس رضي الله عنه مرفوعاً: يَتْبَعُ الميتَ ثلاثةٌ: أهْلُه ومَالُه وعَمَلُه، فيرجع اثنان ويَبْقى واحد: يرجع أهْلُه ومَالُه، ويبقى عَمَلُه
“Yang mengiringi mayat itu ada tiga, yang dua kembali, sedangkan yang kekal hanya satu. Mayat itu diiringi keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang menetap hanyalah amalnya”. (Bukhori Muslim).
Selama ini manusia sibuk mengurus yang dua perkara tersebut; harta dan keluarga, manusia sering kali dilalaikan yang satu. Padahal yang satu itulah yang akan menemaninya.
Kalau ia mengaku sebagai orang yang bertakwa, maka harus mempersiapkan diri untuk menghadap hari kematian. Sebelum berbicara bertemu dengan Allah?.
Manusia akan mengalami satu proses yaitu kematian, kemudian akan dikebumikan? Dari Hani’, bekas budak Usman, menuturkan, “Uṡman apabila berdiri di atas kubur ia menangis hingga membasahi jenggotnya.
Ditanyakan padanya, “Engkau menyebut surga dan neraka namun engkau tidak menangis, tapi mengapa engkau menangis karena kubur ini?” Ia menjawab,
.القَبرُ أَوّلُ مَنزِلَةٍ مِن مَنازِل الآخِرَة فمَن نجَا منه فمَا بَعدَه أَيسَر وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه
“Sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya kubur itu tempat singgah pertama dari tempat-tempat singgah akhirat. Jika (seseorang) selamat darinya maka setelahnya lebih mudah, dan jika ia tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit.” (Hadits hasan – Diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Manusia dihidupkan untuk dimatikan, diciptakan untuk beribadah. Itu perbedaannya.? Jadi manusia sekarang hidup hanya menunggu mati tidak ada yang lain.
Hanya nunggu mati, supaya tidak bosan menunggu mati maka dikasih hiburan oleh Allah. Istri hiburan, suami hiburan, dikasih mainan anak-anak.
Dasar manusia seperti anak-anak, begitu dikasih mainan lupa, lupa dan sibuk sama mainan. disuruh mandi tidak mau, disuruh makan tidak mau. Manusia sibuk sama harta kedudukan jabatan, harta, anak, istri.
Diperintahkan ibadah tidak mau? Begitu mainanannya direbut? Lihat anak kecil mainannya direbut pasti akan menangis. Seperti halnya ketika seorang manusia diambil hartanya, jabatannya, suaminya, istrinya dia pasti akan menangis, bahkan mencaci maki Allah.
Mengatakan Allah tidak adil, padahal setiap hari manusia memperlakukan tidak adil Allah, manusia tidak mau beribadah kepada Allah. Padahal ibadah merupakan ungkapan rasa syukur kepada allah karena manusia telah diberikan kesempatan untuk hidup didunia, melihat dunia, dan menikmati dunia.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap jiwa pasti merasakan mati” (QS Ali ‘Imran ayat 185) Kematian merupakan hal yang pasti datang. Tak pandang siapa orangnya? Kapan waktunya? di mana tempatnya? dan bagaimanapun kondisinya?.
Ketika ajal menjemput, tak ada satu pun yang akan bisa menghindar darinya. Kematian adalah sebuah jembatan yang menghubungkan dua kehidupan, yaitu kehidupan dunia dan akhirat.
Dunia adalah tempat manusia menanam bekal menuju kehidupan yang kekal nan abadi, apa yang akan manusia panen di akhirat merupakan hasil dari apa yang ditanam saat di dunia.