Muhammadiyah merupakan catatan sukses dari Islam dalam kebaikan untuk berbagi sebagaimana makna yang tersirat dalam Al Qur’an Surat Yasin ayat 12.
“Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)”
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mariman Darto pada Sabtu (29/3/2024) dalam Pengajian dan Santunan di Griya Dakwah Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir, Cimahi.
Dia menjelaskan, bagi muslim yang berbuat kebaikan, secara individu maupun berkelompok dicatat amalannya dalam lauhul mahfudz. Oleh karena itu Muhammadiyah akan senantiasa berbagi kebaikan, dari awal berdiri sampai akhir masa nanti.
“Ini adalah bagian dari usaha-usaha kebaikan yang akan terus kita lakukan dan tanpa pernah berhenti selamanya,” katanya.
Dalam berbagi kebaikan dan kegembiraan, kata Mariman Darto, Muhammadiyah membuka diri untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Sebab Muhammadiyah berkolaborasi untuk berbagi kegembiraan dan senyum bagi semua.
Berbagi yang dilakukan oleh Muhammadiyah untuk menjadikan supaya kelompok dhuafa dan mustadh’afin tidak sendirian. MPKS menurut Mariman, ingin kelompok marjinal ini berbahagia selamanya bersama Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sebagai gerakan Islam ingin menunjukkan bahwa amaliahnya nyata, dinikmati oleh warga bangsa seluruhnya tanpa perbedaan apapun mereka,” ungkapnya.
Mariman Darto menegaskan, konsep berbagai kegembiraan yang dilakukan oleh Muhammadiyah diusung secara inklusif. Meski sebagai organisasi bernafaskan Islam, tapi gerakan yang dilakukan untuk semua tanpa terkecuali. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News