Umat Islam menolak beberapa doktrin yang muncul dalam Kristen, seperti doktrin bahwa Isa (Jesus) mati untuk dosa dunia.
Dari sudut pandang Al-Qur`an, tidak ada seorang pun yang menanggung hukuman atas dosa orang lain. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Maha Pemurah, dan jika kita bertaubat, kembali kepada Allah, Dia akan mengampuni kita atas pelanggaran kita.
Umat Islam juga tidak menganut kepercayaan bahwa Isa (Jesus) secara harfiah adalah Anak Allah atau bahwa beliau adalah Allah.
Bagi umat Islam, Isa (Jesus) adalah seorang nabi, seorang utusan Allah, seorang utusan yang perkasa, dan beliau adalah mesias Allah.
Namun demikian, sebagai seorang nabi, beliau adalah manusia, juru bicara Allah, tetapi hamba dan utusan dari Allah yang Esa.
Mengetahui latar belakang agama ini dan kitab suci yang ada sebelum Islam dan sebelum Al-Qur`an diturunkan adalah kunci untuk membuka makna Al-Qur`an.
Ketika kita sekarang beralih ke Al-Qur`an, kita menemukan seringnya penyebutan Isa (Jesus) dan kita menemukan penekanan yang sering pada gagasan bahwa Isa (Jesus) adalah seorang hamba, seorang utusan Allah.
Beliau hanyalah manusia biasa, maka kita akan lebih mudah memahaminya dengan mengetahui latar belakang kitab suci tersebut, kita memiliki kunci untuk membuka makna dan memahami Al-Qur’an dengan lebih baik. (*)
*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News