Jika sepakat untuk menggunakan kendaraan umum, maka mereka harus menyiapkan tiket sedini mungkin, baik arus mudik maupun arus balik.
Sebaliknya, jika menggunakan kendaraan pribadi, maka siapkan dengan matang kondisi kendaraan yang dipakai.
“Atau juga bisa memanfaatkan fasilitas pemerintah. Misal dengan dana yang pas-pasan, pemudik bisa mengikuti program mudik gratis. Dengan catatan mereka harus standby agar tidak ketinggalan informasi,” terangnya.
Ketiga, ketahui waktu yang pas untuk mudik. Pemudik harus mengetahui kapan waktu yang pas untuk berangkat ke kampung halaman.
Waktu yang tepat untuk mudik ini harus dibarengi dengan informasi terbaru. Oleh karena itu, pemudik harus update tentang hal tersebut.
Dengan menentukan waktu yang pas untuk mudik, maka bisa meminimalisir kepadatan kendaraan di jalan.
Karena jika pemudik tersebut berangkat pada hari-hari krusial, maka mereka bisa saja menambah durasi perjalanan karena padatnya kendaraan.
“Dan kalau hal itu terjadi, mereka juga akan otomatis mengeluarkan biaya tambahan dan menjadi sumber stresor,” tandas Eko.
Keempat, pantau arus mudik. Sebelum mudik, hendaknya mengikuti berita terkini, baik arus lalu lintas, kondisi daerah tujuan, rest area, bahkan harga-harga tertentu seperti e-tol dan tiket transportasi umum.
Dengan memantau arus mudik lebaran, maka pemudik bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berangkat dan pulang, serta tidak ketinggalan regulasi tertentu yang diberlakukan selama masa mudik Lebaran.