Pembacaan atas sejarah kehancuran kaum terdahulu merupakan sumber untuk memperoleh nasihat dan pelajaran berharga.
Dengan membaca sejarah itu, maka hati kaum muslimin berhati-hati dalam berbuat maksiat karena akan tertimpa azab dan kehinaan.
Kaum terdahulu dibinasakan karena perlawanan dan pembangkangan yang dilakukan atas perintah untuk berbuat baik.
Di sinilah pentingnya menggunakan nalar dalam memahami berbagai kejadian yang dialami oleh para pelaku kemaksiatan.
Nalar akan mengarahkan manusia untuk berbuat baik dan menghindari maksiat. Kalau datang bukti kebenaran, kaum muslimin membenarkan dan bertambah yakin akan kebesaran Allah, sehingga mendorong untuk berbuat baik.
Sebaliknya bagi orang kafir justru semakin ingkar dengan menunjukkan perlawanan yang gigih.
Hal ini terjadi karena kaum muslimin meyakini adanya hari kebangkitan, sementara orang-orang kafir memandang bahwa hari pertanggungjawaban setelah kematian tidak ada.
Bagi mereka hari kebangkitan merupakan cerita kosong, dan kepercayaan inilah yang mendorong mereka bebas melakukan kemaksiatan dan menentang kebenaran. (*)
Surabaya, 6 April 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News