Mbah Benu, Bukan Hisab Bukan Rukyat: Telpon Langsung!
Ibnu Hajar Sholeh Pranolo alias Mbah Benu. foto: kompas.com
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Nurbani Yusuf

Kita rehat sejenak melepas ego. Mbah Benu, imam Masjid Aolea di Gunungkidul – memecah kebuntuan ketika dua metode: hisab dan ru’yat berebut benar.

KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, begitu nama lengkap Mbah Benu yang memimpin jemaah Aolia melaksanakan salat Idulfitri, Jumat (5/4/2024) lalu.

Mbah Benu ngaku diperintah langsung oleh Allah untul Lebaran lebih cepat melalui telepon.

Telepon langsung yang digagas Mbah Benu boleh jadi adalah sintesis dari dua metode mapan sebelumnya.

***

Bilakah Islam mengalami birokratisasi ? Semacam formalisme cara beragama yang kaku, dan formal sebab segalanya harus dirapatkan bahwa bertemu Tuhan harus melalui mekanisme dan prosedur.

Berbagai cara atau kaifiyat ditawarkan, dibahas, ditetapkan kemudian menjadi kredo — kemudian disebutlah mazhab atau manhaj atau apapun yang bersinggungan langsung dengan urusan fiqh.

Cara beragama yang kemudian ditradisikan dalam bentuk lembaga inilah yang kemudian mengatur semua.

Lantas, siapapun yang tidak se-mazhab dianggap kurang benar, kurang nyunah, bahkan dianggap bukan bagian dari ahlu sunah wal jamaah alias menyempal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini