UM Surabaya

***

Mbah Benu mungkin dari yang menyempal itu, yang akidahnya diragukan, imannya disangsikan, ibadahnya dianggap musykil, sebab keluar dari kelaziman, tapi ia punya cara dan metode di luar protap para fuqaha mapan. Simpel, sederhana tapi efektif.

Mbah Benu tidak sendirian. Banyak yang demikian dengan kadar dan resonansi dan daya jangkau yang berbeda.

Tidak seperti Manshor al Hallaj atau Ibnu Araby atau Abu Yazid al Busthami yang mendunia, tapi ketiganya sama, setidaknya sikap memberontak dari kemapanan, membuat mainstream dan paradigma beragama yang berbeda.

Risikonya jelas: divonis sesat. Al Hallaj dihukum mati dengan cara disalip. Atau Syaikh Siti Jenar yang mati dengan cara dipaksa membunuh dirinya di hadapan para wali meski banyak diperdebatkan. Mereka inilah kumpulan orang-orang yang beragama dengan batin, dengan hati dan segenap jiwanya.

***

Mbah Benu sedang mencandai para birokrat agama yang kaku dan formal, sebab itu saya sedang belajar.

Mbah Benu mungkin hanya ingin menunjukkan betapa semua metode melihat rembulan tidak ada yang absolut benar, ia ingin menunjukkan betapa realatifnya selain Allah Yang Maha Absolut. (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini