Ramadan Membangkitkan Kesadaran Umat Muslim
Uril Bahruddin. foto: dok/pri

*) Oleh: Prof. Dr. Uril Bahruddin, Lc., MA,
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر 3×، الله أكبر 3×، الله أكبر 3×، لا إله إلا الله الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد
الحمدُ لِلهِ الذِي كَتَبَ عَلى المؤمِنِيْنَ الصِّيَامَ في شَهْرِ رَمَضَان، وأنزلَ فيهِ القرآنَ هدًى للنَّاسِ وبينَاتٍ مِنَ الهدَى والفُرْقَان، وأشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وأشهَدً أنَّ محمدًا عَبْدُهُ ورسُوْله. اللّهم صَلِّ وسَلِّم عَلى هذَا النَّبي الكَريْمِ محمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بإحْسَانٍ إِلى يَوْمِ الدِّيْن. أمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ المسْلِمِيْن رَحِمَكُم الله، أوصِيْكُم وإيَّايَ بِتقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المتقُوْن. وقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالى في كِتَابِه الكَرِيْم وهُوَ أصْدَقُ القَائِلِيْن: “يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا” (النساء:1). يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (آل عمران: 102). يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (الأحزاب: 70-71).

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Alhamdulillah, kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, kembali Allah mempertemukan kita di tempat yang mulia ini dalam rangka men-ta’dzim-kan syiar agama-Nya, bertakbir mengagungkan asma-Nya, ruku’, sujud, ber-taqarrub serta bersyukur atas segala karunianya.

Semua itu kita lakukan, tidak lain dan tidak bukan hanya semata-mata karena bukti keimanan kita kepada Allah swt.

Selanjutnya, marilah -pada hari yang mulia ini- kita senantiasa selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, karena sudah sama-sama kita fahami bahwa hanya dengan ketakwaanlah manusia akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.

Semakin tinggi ketakwaan seseorang, maka semakin mulia derajatnya di sisi Allah, dan sebaliknya semakin rendah ketakwaan seseorang, maka semakin rendah pula nilai seseorang di hadapan Allah SWT.

الله أكبر3x، لا إله إلا الله والله أكبر، ولله الحمد.

Ma’asyiral Muslimin, jamaah salat Idulfitri rahimakumullah.

Ibadah salat Idulfitri yang kita ikuti saat ini sangat terkait dengan ibadah puasa yang baru saja kita selesaikan selama satu bulan penuh.

Kita semua sama-sama telah memahami bahwa puasa Ramadan adalah proses tarbiyah/pendidikan yang sengaja disiapkan oleh Allah setiap tahun bagi kaum muslimin, agar kualitas keimanan dan keislaman mereka meningkat.

Setelah ditempa pendidikan selama satu bulan dalam madrasah Ramadan, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk bertransformasi menjadi lebih baik.

Dalam khotbah singkat kali ini, khatib ingin membahas tentang pelajaran “kesadaran” dari ibadah puasa Ramadan.

Ma’asyiral Muslimin, jamaah salat idul fitri rahimakumullah.

Paling tidak ada lima “kesadaran” yang dapat kita ambil pelajaran dari ibadah puasa di bulan Ramadhan kemarin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini