Hari-hari ini kita tubuh kita terasa sedang dicabik-cabik. Karena saudara kita Palestina sedang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Semua bangsa di dunia ini seharusnya mendukung dan berpihak kepada kemerdekaan bangsa Palestina.
Apalagi kita bangsa Indonesia yang jelas-jelas dalam UUD kita mengharuskan penghapusan segala bentuk penjajahan di muka bumi ini.
Jika kita sebagai rakyat biasa tidak memiliki kekuatan untuk membantu bangsa Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya, maka minimal doa terbaik harus kita panjatkan untuk mereka.
Jika masih ada kelebihan harta, maka sudah menjadi keharusan untuk memberikan donasi bantuan solidaritas kepada rakyat Palestina.
Inilah bukti kepedulian kita terhadap urusan kaum muslimin, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw.:
منْ لَم يَهْتَمَّ بِأَمْرِ المسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ (رواه الطبراني)
“Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia tidak termasuk dalam golongan mereka”. (HR At-Thabaroni)
Ma’asyiral Muslimin, jamaah salat Idulfitri rahimakumullah.
Kelima, Kesadaran bahwa semua kenikmatan dunia ini sementara,
Dalam menunaikan ibadah puasa, kita merasakan lapar. Dan ternyata lapar itu hanya sementara, kenyang pun juga sementara.
Nikmatnya makan terbatas hanya ketika makanan masih di mulut dan tenggorokan, dan itu juga sementara. Nikmat utu akan hilang ketika makanan sudah masuk dalam lambung.
Segala sesuatu di dunia ini akan hilang, sehat akan hilang, jabatan juga akan sirna. Apabila kenikmatan dunia ini tidak dilandasi dengan agama dan iman yang benar, maka akan berakhir dengan sia-sia.
Sebuah keluarga meski banyak harta akan hancur sia-sia jika tidak dibangun di atas nilai-nilai agama dan keimanan. Termasuk diri kita semua pada akhirnya juga akan hilang.
Hakikat manusia adalah hati dan amal perbuatannya selama di dunia, yang akan tetap mendapat balasan dari Allah adalah ruhnya. Karena itu, Rasulullah saw bersabda:
إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم (رواه مسلم)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk dan fisik kalin, tetapi Allah akan melihat hati dan perbuatan kalian” (HR Muslim).