Akan tetapi, ada suatu masa nanti, semua orang yang bisa menolong saat di dunia tidak mampu lagi memberikan pertolongannya seperti yang digambarkan dalam firman Allah:

يَوۡمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ. وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ. وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya”. (QS. ‘Abasa: 34-36).

يَوۡمَ لَا يُغۡنِىۡ مَوۡلًى عَنۡ مَّوۡلًى شَيۡــًٔا وَّلَا هُمۡ يُنۡصَرُوۡنَۙ

“(yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan”. (QS. Ad-Dukhan Ayat 41).

وَلَا يَسۡـَٔـلُ حَمِيۡمٌ حَمِيۡمًا

“Dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya”. (QS. Al-Ma’arij: 10)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah”. (QS. Luqman: 33)

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ

“(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”. (Q.S. Al-Hajj: 2)

“Mengapa semua orang melarikan diri dari orang-orang yang mereka kasihi! Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa berpisah walau sedetik pun. Senantiasa bersama, tapi dimasa itu mereka lari, apa penyebabnya? Dikisahkan bahwa “Aisyah pernah mendengar perkataan Rasulullah: Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat, dan tidak bersunat. Aisyah bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?” Beliau bersabda, “Di sana keadaannya sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat.” (HR. Muslim).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini