*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Alhamdulillah Washalatu Washalamu
‘Alaa Rasulillah. ‘Amma Ba’du
Sahabat,
Insya Allah selalu sehat, bahagia bersama keluarga, murah rezekinya, dikabulkan hajatnya, dijauhkan dari marabahaya. Yang sedang sakit lekas sembuh. Aamiin …..
Andai Ramadan bisa berpesan kepada kita, maka inilah pesan yang akan disampaikannya :
Pesan Pertama
Setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (Puasa), karena jika Allah menghendaki, niscaya aku akan datang kembali menghampirimu selama :
6 Hari di bulan Syawal’ itu tiada lain agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan Lebih Dekat Lagi ketika kau melaksanakan
‘Puasa Senin Kamis atau Puasa Ayyâmul Baidh (tanggal 13,14,15 setiap bulan Qomariyah),
Puasa Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah),
Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk melaksanakan puasa Nabi Daud (sehari berpuasa sehari berbuka).
Itu semua tiada lain agar kalian selalu ‘MengingatKU’, sehingga AKU pasti menunggumu di pintu Ar-Rayyân (Pintu khusus bagi orang orang yang berpuasa).
Allahumma Aamiin.
Pesan Kedua
Setelah aku pergi, jangan kau biarkan Kitab Suci Al-Qur’an bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kamu bisa tetap membacanya, men-tadabburi-nya seperti apa yang engkau amalkan di bulan Ramadan kemarin ketika Aku selalu ada bersamamu
Ketahuilah bahwa Al-Qur’an itu salah satu gizi buat hatimu dan Al-Qur’an merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat’ kelak di akhirat.
Sebagaimana Sabda Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam : “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan Syafa’at kepada hamba di hari kiamat.
Puasa akan berkata :
“Yaa Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku (puasa) memberikan syafa’at untuknya”.
Sedangkan Al-Qur’an akan berkata :
“Yaa Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuk pembacanya”.
“Maka Allah Ta’ala memperkenankan keduanya memberikan syafaat.” (HR. Imam Ahmad dan Ath-Thabrani)