*) Oleh: Drs. Muhammad Nashihudin MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Anak anak yatim begitu banyak yang hidup di sekeliling kita. Mereka membutuhkan kasih sayang dan masa depan yang cerah.
Pernahkah kita bercengkrama dan bergaul mereka untuk sekedar menghibur dan membuat mereka senang setelah mereka ditinggal oleh kedua orang tua nya?
Rasulullah saw bersabda: “Aku bersama orang orang yang mencintai dan menyayangi anak yatim seperti dua jari tangan yang sangat berdekatan seperti jari telunjuk dan jari tengah. Oleh karena itu jadilah orang tua asuh bagi mereka agar mereka senang dengan masa depan yang cerah dan bisa Lebaran bersama-sama dengan baju baru, sepatu baru dengan aroma yang sangat wangi. (QS Al Fajri: 17-22)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۗ وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰى ۗ قُلْ اِصْلَا حٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِ نْ تُخَا لِطُوْهُمْ فَاِ خْوَا نُكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَاَ عْنَتَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
“Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 220)
Harta anak yatim, sedikit atau banyak, harus tetap dijaga dan dirawat agar tidak hilang atau berkurang sebelum mereka dewasa dan baligh.
Memang sangat menggoda dan menggiurkan harta mereka yang banyak karena mereka belum mengerti apa-apa tentang dunia sehingga mudah untuk dikibuli atau dibikin tidak dapat menggunakannya.
Hati-hati terhadap mereka dan hartanya agar kita tidak terjebak dalam menjaga nilai dan norma kehidupan anak anak yatim.
Perhatikan kajian yang singkat ayat ayat tentang anak anak yatim di bawah ini. Agar tidak terjadi fitnah dalam keluarga kita dalam menghadapi persoalan anak yatim.
1. Ancaman Bagi Mereka yang Memakan Harta Anak Yatim Secara Zalim
اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَا لَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَا رًا ۗ وَسَيَـصْلَوْنَ سَعِيْرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 10)