Ramadan Pergi, Jangan Bersedih
Ilustrasi: istockphoto

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Allahu Akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu Akbar.

“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaanNya, Dia zat yang menepati janji, Zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.”

Taqabbalallahu minna wa minkum arab

Jangan bersedih melepas kepergiannya, tapi pujilah Allah Yang telah memberimu kesempatan berjumpa dengannya.

Berbahagialah dan agungkanlah Allah Yang telah memberimu petunjuk untuk menjalani puasa di siang harinya dan salat di malam harinya.

Jangan ucapkan selamat tinggal padanya, tapi tetaplah bersamanya sepanjang tahun.

Ramadhan bukanlah sekedar bulan, tapi manhaj hidup dan awal dari perubahan positif.

Jangan ucapkan selamat tinggal padanya, tapi berilah dia kesempatan seluas-luasnya, agar dia hidup bersamamu dan engkau pun hidup bersamanya sepanjang tahun.

“Puasa tidak habis
Al-Qur’an tidak boleh diacuhkan
Salat tidak boleh ditinggalkan
Shodaqah tidak boleh dihentikan”

“Teruslah beribadah kepada Rabbmu hingga ajal menjemputmu.” (QS. Al-Hijr: 99)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini