*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Al-Qur’an memberikan sugesti kepada umat Islam untuk bangga dengan petunjuk yang diturunkan Allah, berupa Islam.
Berislam bukan sekadar bangga dengan Islam, tetapi mewujudkannya dengan menjalankan syariat, menerapkan nilai-nilai Islam mulai dari keluarga.
Kebanggaan seperti ini akan mendatangkan ketenangan karena Allah langsung campur tangan dalam menjamin rezeki dan ikut menolong persoalan kaum muslimin.
Namun dalam praktik kehidupan, banyak kaum muslimin yang masih mencampuradukkan keyakinannya dengan kekafiran.
Itulah yang membuat identitas muslim tidak jelas dan Allah pun membiarkan kaum muslimin dalam ketidakpastian hidup.
Jaminan Hidup
Al-Qur’an memaparkan bahwa kaum muslimin yang tunduk dan taat pada hukum Islam, Allah akan menjamin kehidupannya berkecukupan.
Namun prasyaratnya, sesungguh-sungguh menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.
Namun kebanyakan kaum muslimin tidak jujur dalam melaksanakan amanah ini, dan bahkan menolak untuk menjalankan ketaatan.
Hal ini akan mendatangkan rezeki, baik dari atas maupun bawah. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya:
وَلَوْ اَنَّهُمْ اَقَا مُوا التَّوْرٰٮةَ وَا لْاِ نْجِيْلَ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِمْ مِّنْ رَّبِّهِمْ لَاَ كَلُوْا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ ۗ مِنْهُمْ اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ سَآءَ مَا يَعْمَلُوْنَ
Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada sekelompok yang jujur dan taat. Dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Ma’idah : 66)