UM Surabaya

As-Sauri mengatakan bahwa neraka itu mendidih membakar mereka, sebagaimana sedikit biji-bijian yang digodok di dalam air yang banyak.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ}

“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.” (Al-Mulk: 8)

Yakni hampir-hampir neraka itu sebagian darinya terpisah dengan sebagian lainnya karena kemarahan dan dendamnya yang sangat terhadap orang-orang kafir.

{كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نزلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ}

“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang , pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada,” sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar.” (Al-Mulk: 8-9)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan tentang keadilan yang Dia terapkan terhadap makhluk-Nya, bahwa Dia tidak mengazab seseorang melainkan sesudah menegakkan alasan terhadapnya dan setelah mengutus seorang rasul kepadanya, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

وَما كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا

“Dan Kami tidak mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (Al-Isra: 15)

Dan firman-Nya:

حَتَّى إِذا جاؤُها فُتِحَتْ أَبْوابُها وَقالَ لَهُمْ خَزَنَتُها أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آياتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قالُوا بَلى وَلكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذابِ عَلَى الْكافِرِينَ

“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab, “Benar (telah datang).” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.” (Az-Zumar: 71)

Demikian pula mereka menyalahkan diri mereka sendiri dan menyesali perbuatannya, di saat tiada gunanya lagi penyesalan bagi mereka. Mereka mengatakan, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

{لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ}

“Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Mulk: 10)

Yaitu, sekiranya dahulu kami menggunakan akal kami dengan sebenarnya atau mendengarkan kebenaran yang diturunkan oleh Allah, niscaya kami tidak akan terjerumus ke dalam kekafiran kepada Allah dan tidak teperdaya oleh kekafiran.

Akan tetapi, ternyata dahulu kami tidak menggunakan pemahaman kami untuk menyadari apa yang disampaikan oleh para rasul, dan tidak pula kami menggunakan akal kami yang dapat memberi petunjuk kepada kami untuk mengikuti para rasul.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لأصْحَابِ السَّعِيرِ}

“Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Mulk: 11)

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّة، عَنْ أَبِي البَخْتَريّ الطَّائِيِّ قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْ سَمِعَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: “لَنْ يَهْلِكَ النَّاسُ حَتَّى يُعذِروا مِنْ أَنْفُسِهِمْ”

“Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Amr ibnu Murrah, dari Abul Buhturi At-Ta-i yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku seseorang yang telah mendengarkan hadis berikut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah bersabda: Manusia tidak akan binasa sebelum mereka menyadari akan kesalahan diri mereka sendiri.”

Di dalam hadis yang lain disebutkan:

“لَا يَدْخُلُ أَحَدٌ النَّارَ، إِلَّا وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ النَّارَ أَوْلَى بِهِ مِنَ الْجَنَّةِ”

“Tidaklah seseorang masuk neraka melainkan dia menyadari bahwa neraka adalah tempat yang lebih layak baginya daripada surga.”

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini