Memaafkan adalah salah satu sifat Allah, yaitu al-ghafur. Orang-orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain akan disayangi oleh Allah SWT karena mengikuti sifat-sifat-Nya.
Pesan tersebut disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr. Sholihin Fanani dalam acara Halalbihalal Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Jumat (19/4/2024).
Kegiatan yang dilangsungkan di Hall Lantai 1 FIB Unair ini, diikuti seluruh pejabat di lingkungan FIB, dosen, karyawan, para mantan pejabat dan dosen FIB, serta anggota BEM dan mahasiswa magang dari Jepang.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi, meningkatkan kebersamaan dan menjadi FIB semakin maju.
Kiai Sholihin, begitu dia karib disapa, menegaskan bahwa ending puasa Ramadan membentuk insan yang bertakwa. Puasa menjadi sarana untuk meningkatkan takwa.
Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang diharamkan selama puasa, seorang Muslim memperkuat kontrol diri dan kesadaran akan Allah.
Puasa juga mengajarkan disiplin, kesabaran, dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan menjalani puasa dengan penuh kesadaran dan ketakwaan, seseorang memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah dan memperkuat ikatan moralnya.
“Inna akramakum ‘indallahi atqakum, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa,” tutur Kiai Sholihin yang mengutip ayat Al-Qur’an Surat Surat Al-Hujurat ayat 13.
Dia lalu mengatakan, ciri-ciri orang bertakwa dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 134. Yakni, orang yang rajin berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit, orang yang bisa mengendalikan amarahnya, orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain.
“Dan inilah yang menjadi tujuan halalbihalal,” cetus Kiai Sholihin.
Dia lantas mengutip hadis Nabi Muhammad saw tentang ciri orang bertakwa.
“Ada tiga cirinya, yaitu orang yang selalu ingat kepada Allah di mana pun dia berada, orang yang mau mengubah kejelekan menjadi kebaikan, dan orang-orang yang memiliki akhlak yang baik ketika bergaul dengan orang lain,” tengas pria yang dikenal ramah dan humoris ini.
Dalam kesempatab itu, Dekan FIB Unair Prof. Purnawan Basundoro menyampaikan kegembiraan atas terselenggaranya acara halalbihalal ini.
“Semoga dengan halalbihalal ini dapat memberikan dampak positif dalam mempererat hubungan antarsesama anggota FIB Unair dan menjaga semangat kebersamaan di lingkungan akademik,” ujar Basundoro.
Puncak acara terjadi saat momen bermaaf-maafan, di mana setiap individu saling memaafkan dan menghapuskan segala kesalahan serta kesalahpahaman yang mungkin terjadi di masa lalu.
Hal ini tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga menjadi bukti nyata dari nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan yang menjadi landasan bagi segenap Civitas Akademik FIB Unair. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News