Islam tidak hanya melarang kita berbuat zalim, tapi juga melarang kita condong ataupun bekerja sama dengan orang zalim.
Bagaimana cara kita bersikap di hadapan kezaliman, fitnah, serta rayuan dunia yang tak pernah ada habisnya?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolongpun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberikan pertolongan.” (QS. Hud (11):113)
Ayat tersebut memberikan beberapa poin penting yang perlu kita renungkan:
Pertama, jangan pernah mendekati, condong, bahkan bekerja sama dengan orang-orang zalim.
Mereka yang berbuat zalim bukan hanya pemimpin diktator atau penguasa tirani, tapi seluruh pelaku kezaliman tanpa terkecuali.
Semisal, kezaliman dalam bentuk ekonomi dengan memotong rezeki orang lain, menjadikan mereka kesulitan memperoleh penghidupan, pekerjaan ataupun tempat tinggal.
Kedua, mereka yang condong dan rela dengan orang zalim akan mendapatkan dua konsekuensinya:
a. Di akhirat mendapat siksa api neraka yang menyebabkan kamu disentuh api neraka
b. Di dunia tidak pernah memperoleh pertolongan Allah,
sehingga kamu tidak akan diberikan pertolongan
Karena itu berhati-hatilah dalam mendekati orang zalim. Jangan pernah mengiyakan atau menyetujui rencana zalim mereka.
Karena condongnya hati kita kepada mereka saja memberi konsekuensi yang amat berat di dunia maupun di akhirat. Apalagi jika kita bekerja sama dengan mereka!
Sayyidina Ali bin Abi Tholib pernah berpesan kepada kedua putranya, “Jadikan diri kalian berdua musuh bagi orang zalim dan pembela bagi orang yang terzalimi.” (*)
*) Ferry Is Mirza DM, Aktivis Muhammadiyah dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim