Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Terdapat satu kalimat yang menjadi suluh pengobar semangat bagi kaum muslimin kala itu, tepatnya dalam membendung dan melawan serangan penjajah tanah air, yakni hubbul wathan minal iman.
Bahwa mencintai tanah air merupakan bagian dari keimanan. Bukti seseorang mencintai tanah air tidak semata-mata menjaga keutuhan wilayah, namun juga segala yang hidup di atasnya.
Imam An-Nawawi memasukkan salah satu hadis Nabi dalam kitabnya Arba’in An-Nawawi, bahwa tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri (HR. Bukhari-Muslim).
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa point yang menjadi catatan utama dalam bahasan ini. Pertama berwudu, ia mengajarkan kita arti penting mengenai kesucian diri.
Setelah itu salat, sebagai bentuk ikatan hubungan dengan Allah SWT atau hablun minallāh. Kemudian mencintai rakyat, sebagai bentuk menjaga hubungan dengan sesama atau hablun minannās.
Ketiga dimensi spiritual tersebut menjadi satu kepribadian yang tertanam kokoh dalam diri Jenderal Soedirman, semoga kita mampu mengambil hikmah dan teladan.
بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ