Jabatanmu bisa diganti,
Pangkatmu bisa dicopot,
Kekuatanmu bisa melemah,
Popularitasmu bisa meredup,
Hartamu bisa sirna,
Kejayaanmu bisa berakhir.
Inilah dunia dan perhiasannya
Harta, pangkat dan jabatan semua itu hanya hak pakai, bukan hak milik abadi,
Sewaktu-waktu bisa hilang, berganti atau berakhir.
Karena itu ingatlah..
Setinggi apa pun pangkat dan jabatanmu,
Sekuat dan sehebat apapun dirimu,
Sekaya dan sebanyak apapun hartamu,
Semua hanya sementara…
Semua hanya titipan..
Semua bisa pergi dalam sekejap jika Allah berkehendak mengambilnya..
Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan:
مَا أَحَدٌ أَصْبَحَ فِي الدُّنْيَا إِلَّا وَهُوَ ضَيْفٌ وَمَالُهُ عَارِيَةٌ. فَالضَّيْفُ مُرْتَحِلٌ وَالْعَارِيَةُ مَرْدُوْدَةٌ
“Semua orang di dunia ini adalah tamu, Sedangkan harta seluruhnya adalah titipan. Semua tamu pasti pergi sedangkan barang titipan itu harus dikembalikan kepada pemilik.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad no 906)
Maka, tak ada yang patut kita sombongkan dalam hidup di dunia ini, karena hakikatnya harta, pangkat, jabatan, kekuatan, ketenaran semua hanya titipan.
Dan karena sebuah titipan maka kita harus menyadari bahwa suatu saat harus kita kembalikan dan harus kita pertanggung jawabkan kepada pemiliknya, yaitu Allah subhanahu wa Ta’ala.
Karena itu gunakanlah pangkat, jabatan dan harta untuk sarana meraih takwa, bukan menumpuk dosa berbuat zalim.
Di mewahkan bukan berarti dimuliakan
Dan disempitkan bukan berarti dihinakan
Masing-masing nikmat ada hisabnya,
Masing-masing ujian ada pahalanya,
Dan masing-masing perbuatan ada balasannya.
Hidup ini ladang akhirat.
Hanya orang yang beruntung yang bisa memaknai segala apa yang dimiliki nya sebagai amanah. Semua yang dimiliki nya dijadikan sebagai titipan, yang pada saatnya akan dikembalikan.
Al-Imam Asy-Syathiby rahimahullah berkata:
وقال أبو علي الحسن بن علي الجوزجاني :
من علامات السعادة على العبد: تيسير الطاعة عليه ، وموافقة السنة في أفعاله ، وصحبته لأهل الصلاح ، وحسن أخلاقه مع الإخوان ، وبذل معروفه للخلق واهتمامه للمسلمين ، ومراعاته لأوقاته .
Abu Ali Hasan bin Ali Al-Jauzajaniy rahimahullah berkata:
“Di antara alamat (tanda) keberuntungan atas seorang hamba:
* Mudahnya (melakukan) ketaatan atas dirinya.
* Mencocoki sunah pada perbuatan-perbuatannya.
* Bertemannya dia dengan orang-orang yang saleh.
* Baiknya akhlaknya ketika bersama teman-temannya.
* Dermawan (harta yang dimilikinya dianggap sebagai amanah) untuk membantu sesama.
* Perhatiannya terhadap kaum muslimin.
* Penjagaannya terhadap waktu-waktunya “.
( Al-I’tishom: 2/ 152). (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News