Sebanyak 138 lulusan SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban mengikuti uji sertifikasi kompetensi Profesi Kelautan dan Perikanan. Uji kompetensi yang berlangsung selama dua hari, Senin, 29 April hingga Selasa, 30 April 2024, itu SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP).
Menurut salah seorang asesor kompetens Hengki Nirwanda, berdasarkan hasil penilaian dari seluruh asesor, dari seluruh peserta yang berjum 138 itu, dinyatakan kompeten dan lulus seratus persen.
“Sepanjang penilaian kami selama 2 hari di sini, kami melihat adek-adek semuanya bersungguh-sungguh menjanali ujian, dan alhamdulillah semuanya kompeten, dan dinyatakan lulus,” ungkap Hengki.
Uji sertifikasi kompetensi ini merupakan bagian dari program bantuan pemerintah tahun 2024 untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK dalam bidang kelautan dan perikanan.
Para peserta mengikuti serangkaian tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan mereka sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku di industri kelautan dan perikanan.
LSP-KP turut memberikan pengawasan dan evaluasi selama proses uji kompetensi berlangsung untuk memastikan standar evaluasi yang objektif dan adil.
Hasil uji kompetensi ini akan menjadi acuan penting bagi siswa dalam mempersiapkan karir di sektor kelautan dan perikanan yang semakin berkembang.
Pihak LSP – KP mengutus 6 asesor kompetensi dan tenaga ahli. Selain Hengki Nirwanda, ada Sukarma Achiamun, Sumanto, Â Dewi Endah Melani, Danjoyo Hadi Saputra dan Eko Setiawan.
Sementara itu, Kepala SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto menjelaskan, kegiatan uji sertifikasi kompetensi ini sangat penting untuk membuktikan kemampuan dan kualitas para lulusan dalam bidang kelautan dan perikanan.
“Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan taruna-taruni kami dapat lebih siap dan memiliki keunggulan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para peserta untuk tidak berbangga diri karena dinyatakan lulus seratus persen. Harus rendah hati dan sabar dalam menjalani hidup.
“Kepada anak-anaku semuanya, kalian sudah mendengar hasil pengumuman dan lulus seratus persen, namun hal ini tidak menjadikan kita sombong. Tetap sabar terus semangat dalam menjalani hidup, terutama menunggu panggilan kerja,” tandanya. (Iwan AG)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News