Perasaan baru kemarin masuk SMA, sekarang sudah mau kuliah. Perasaan baru kemarin anak kita main-main dan kita gendong-gendong, sekarang sudah minta nikah.
Perasaan baru kemarin anak nikah, sekarang sudah memberi banyak cucu. Perasaan baru kemarin bertemu dengan sahabat-sahabatku, sekarang satu-per satu mereka mulai berpulang menghadap Allah, di usia yang sudah puluhan tahun ini.
Demikianlah, dunia ini terasa sangat sebentar, sedangkan akhirat adalah kampung abadi, kekal dan dikekalkan selama-lamanya. Tetapi, mengapa kita selalu melupakan akhirat?
Dunia ini sangat singkat, jika dibandingkan dengan kehidupan satu hari di akhirat yang setara 1.000 tahun di dunia.
Allah berfirman: “Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47)
Umur manusia rata-rata adalah 60-70 tahun, sebagaimana dalam hadis:
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut”. (HR. Ibnu Majah)
Jika satu hari akhirat sama dengan 1.000 tahun, sementara umur manusia 60-70 tahun (rata-rata= 65), maka kehidupan di dunia kurang lebih hanya 1,5 jam saja kehidupan di akhirat.
Karenanya, berbagai kesenangan dunia yang melalaikan kita akan akhirat, adalah kesenangan yang amat sangat sebentar.
Allah berfirman: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang- orang yang bertakwa.” (QS. An NIsa’ :77)
“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran :185)
Semoga kita selalu ingat kampung abadi akhirat dan dunia tidak melalaikan kita
Jadikan motto hidup kita: Dunia di tangan, Akhirat selalu di hati. (*)
*) Ferry Is Mirza DM, Aktivis Muhammadiyah dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim