Magnet Dunia
Tingginya derajat manusia dengan ketaqwaan seringkali tergoda dan tergadaikan oleh kenikmatan dunia. Dikatakan tergoda, karena gemerlap dunia mampu menarik hati manusia dan membuatkanya tertarik.
Dikatakan tergadaikan karena kenikmatan dunia akan rela menggadaikan iman yang telah tertancap di hatinya.
Al-Qur’an menggambarkan hati manusia condong kepada kenikmatan sesaat (duniawi) sehingga mudah terbawa arus untuk mengikutinya.
Allah pun memberi potensi kepada manusia untuk menjadi makhluk yang tinggi derajatnya tapi manusia yang tergoda hawa nafsu justru tidak tertarik meniti jalan kemuliaan.
Al-Qur’an mendeskripskan bahwa keinginan yang rendah dengan memperturutkan hawa nafsu membuat manusia memilih jalan yang menyimpang. Hal ini sebagaimana termaktb sebagaimana firman-Nya :
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنٰهُ بِهَا وَلٰـكِنَّهٗۤ اَخْلَدَ اِلَى الْاَ رْضِ وَا تَّبَعَ هَوٰٮهُ ۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الْـكَلْبِ ۚ اِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ اَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۗ ذٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِنَا ۚ فَا قْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
“Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al-A’raf : 176)
As-Sa’di mengatakan Allah akan memberi taufik untuk mengamalkannya, sehingga derajatnya terangkat, baik di dunia dan akhirat serta terlindungi dari musuh-musuhnya.
Namun manusia melakukan sesuatu yang menyebabkan kehinaan, cenderung kepada dunia, yakni kepada hawa nafsu rendahan dan tujuan duniawi serta tidak menaati Rabb-nya.
Manusia telah dialihkan untuk bersungguh-sungguh terhadap perkara dunia, dan hatinya terfokus kepadanya. (Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Tafsir Al-Qur’an Jilid 3, Jakarta : Darul Haq, 2022, 138)
Ketika hati manusia condong kepada perkara-perkara dunia, maka akan condong menolak ketika didatangkan ayat-ayat berupa perintah dan larangan.