عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إنه من لم يسأل الله يغضب عليه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: ”Barangsiapa yang tidak mau meminta kepada Allah maka Allah murka padanya”. (HR. Bukhari)
Kandungan hadis:
1. Berdoa hanya kepada Allah. Doa merupakan ibadah yang utama. Dalam doa terkandung penghambaan diri kepada Allah dan memperlihatkan ketundukkan jiwa kepada-Nya.
الدعاء مخ العبادة (رواه الترمذي)
“Doa itu, adalah intinya ibadah.” (HR. Turmudzi)
2. Doa dipandang sebagai inti ibadah karena ia merupakan bentuk ibadah yang jelas sekali memperlihatkan unsur perhambaan kepada Allah dan sangat berhajatnya hamba kepada-Nya.
Sehingga terwujudlah posisi bahwa Allah adalah tempat meminta dan tempat memohon, sedangkan si hamba adalah makhluk yang butuh dan selalu dalam kekurangan.
3. Dengan demikian, sangatlah tidak layak jika seorang hamba menghadapkan doanya kepada selain Allah maka sudah sepantasnya Allah murka kepadanya.
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudlaratan kepada engkau, maka pastilah tiada seseorang pun yang sanggup menghilangkannya kecuali Dia sendiri, dan jika dicurahkan-Nya sesuatu kebijakan kepada engkau, maka tidak pula seseorang pun yang dapat menghambat kurnia yang dilimpahkan-Nya itu;
Maka ditimpakan-Nya kemudlaratan dan kurnia itu kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dia, Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.” (Q.S.Yunus: 107).
Doa adalah ibadah berdasarkan firman Allah :
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”
Yang dimaksud doa adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat seperti yang di sebutkan ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah.
Artinya barang siapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa.
Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barang siapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir.
Ada pun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut.
Walau pun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya. Sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak. (*)