Islam memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam memilih pemimpin yang dapat dijadikan teladan. Kriteria untuk memilih pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip yang mengutamakan keadilan, kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memimpin dengan baik.
Hal itu ditegaskan Wakil Rektor (Warek) V Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih dalam Kuliah Ahad Subuh (KAS) bertajuk “Membangun Kepemimpinan Berkarakter” di Masjid AR Fachruddin, Ahad (5/5/2024).
Kajian Ahad Subuh ini merupakan program rutin yang dilaksanakan Bagian Pengembangan al-Islam Kemuhammadiyahan (BP AIK) dan Mata kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) UMM.
Program KAS merupakan kegiatan AIK non reguler yang telah dijalankan sejak tahun 2018 diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa UMM dalam bentuk kajian keislaman.
KAS dilaksanakan selama enam kali pertemuan. Berlangsung sejak pukul 03.00-06.00 WIB.
Diawali salat Subuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan kajian yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa UMM dari berbagai prodi yang sedang menempuh mata kuliah AIK II (Ibadah Muamalah) dan AIK IV (Islam dan IPTEKS).
Tri lalu menjelaskan bahwa yang berhak menjadi pemimpin adalah mereka yang memiliki akidah yang benar (aqidah salimah), memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas (`ilmun wasi`un), memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah).
“Juga memiliki kecakapan manajerial dan administratif dalam mengatur berbagai urusan, memiliki passion untuk perubahan, dan memiliki keberanian untuk memutuskan,” ujar ketua Majelis Kesejahteraan (MKS) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim ini.
Kata dia, sari berbagai tipe pemimpin yang ada maka kesuksesan pemimpin bergantung dengan diri masing-masing, sesuai seninya.
“Yang paling penting kembali kepada tuntunan Islam,” cetusnya.
Tri juga sempat ia mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa tentang perbedaan pemimpin dan kepemimpinan. Sontak para peserta KAS berlomba-lomba untuk menjawabnya.
Tri mengatakan, pemimpin itu adalah patron. Dia melindungi, memberi dukungan dan memelihara hubungan.
“Sedangkan kepemimpinan merupakan tindakan yang merepresentasikan aktivitas pemimpin,” ujar anggota tim pengembang Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini.
Tri juga menerangkan jika Al-Qur’an menyebut pemimpin dalam beberapa istilah, khalifah (QS al-Baqarah : 30), ulil amri (QS. an-Nisa : 59), imam (QS. al-Furqan: 74), dan wali (QS. al-Maidah : 51 & 55). Juga dalam hadis disebut ra’i dan amir.
Dalam kesempatan itu, Tri juga menegaskan bahwa mahasiswa harus memiliki jiwa kepemimpinan saat studi.
“Jangan jadikan SKS sistem kebut semalam sebagai kebiasaan mahasiswa. Itulah kepemimpinan. Latih dan manage diri dengan baik agar segala tujuan dapat dicapai,” tegas tim pengembang PDA Kabupaten Malang ini.
Dia menambahkan, keberhasilan mahasiswa didasarkan pada hubungan antara empat faktor, yakni kepribadian, interaksi sosial, prestasi akademik, dan karier. Bagaimana mencapainya?
Tri berpesan kepada seluruh peserta KAS untuk selalu menjadikan akhlak Rasulullah sebagai teladan dalam me-manage diri.
“Kejujuran, siddiq, sebagai karakter dasar olahraga. Kecerdasan, fatanah, sebagai karakter dasar berpikir. Menyampaikan kebenaran, tabligh, sebagai karakter dasar olahrasa dan karsa. Serta amanah sebagai karakter dasar olah hati,” tutur dia. (anny syukriya)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News