MPKS PDM Surabaya Gelar Studi Kunjung ke Ponpes Al Islah Paciran
UM Surabaya

Keluarga besar Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menyelenggarakan studi kunjung ke Pondok Pesantren Al Islah Paciran Lamongan, Jum’at – Sabtu (10 – 11/5/2024))

Bertempat di Aula Pondok Pesantren, para tamu dari utusan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah diterima langsung oleh pihak KH. Dawam Sholeh selaku pendiri dan pengasuh pondok.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Dawam berpesan yang disampaikan dalam bentuk cerita ringan.

“Saya memulai pondok ini dengan keikhlasan dan keyakinan satu niatan memberikan ilmu yang saya miliki, saat itu ada 10 santri pertama sebagai santri awal penghuni pondok.  Waktu berlalu, dari 10 menjadi 100, kemudian kita buka pendaftaran untuk santriwati dan alhamdulillah dari 100 menjadi 500, 1000 dan saat ini Alhamdulillah sudah mencapai 2000 an,” tutur beliau penuh haru.

Lebih lanjut Kiai Dawam menyampaikan, ia terus berusaha istiqomah  mengimami shalat 5 waktu, mulai awal berdiri pondok hingga saat ini khususnya Salat Subuh. Karena setiap selesai salat selalu dilanjutkan kuliah tujuh menit ( kultum).

“Ini bukan sekedar kultum namun kultum yang terstruktur, sebagaimana doa saya untuk para santri yaitu menjadi pribadi sholeh, pribadi alim, pribadi berilmu, pribadi kaya/sukses, pribadi bermanfaat, pribadi maju/terdepan,” tukas beliau.

Sementara itu Ketua MPKS PDM Surabaya Ustadz Ferry Yudi AS menyampaikan, salah satu maksud studi kunjung ke Ponpes Al Ishlah sebagai upaya sadar para pengelola LKSA Muhamadiyah Surabaya yang dikoordinir oleh MPKS untuk memperkuat program Generasi Qur’an tahun 2045 (GenQ45).

“Maka para Kepala LKSA kita ajak observasi lapangan langsung, mencari hal hal baru yang bisa diterapkan dan dimodifikasi sesuai keadaan di masing-masing LKSA,” ujarnya penuh semangat.

Begitu juga arahan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya HM Arif An yang menekankan betapa pentingnya mempersiapkan kader.

“Kader ulama harus dikondisikan dan disiapkan sejak dini, ambil contoh para pemain tim nasional sepak bola U-23 kemarin yang tampil luarbiasa, pola hidup, pola makan, gaya hidup didesain dan diatur dengan pola pola yang terstruktur sebagai upaya untuk membentuk pribadi yang kuat. Santri di LKSA seharusnya juga begitu menu makan, aktivitas harian. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini