UM Surabaya
Weigh House Nijmegen Hingga Masjid di Travnik Bosnia
Penulis di depan Weigh House Nijmegen. foto: dok/pri

Warna bangunan cokelat tua, memiliki banyak jendela, dan bagian atap berwarna hitam. Pada akhir perang dunia kedua, bangunan ini mengalami kerusakan parah.

Di depan bangunan tersebut, terdapat sebuah café yang cukup luas dan ramai. Banyak para pelancong maupun penduduk di kota tersebut yang duduk menikmati kopi dan suasana kota.

Sedangkan di samping café, terdapat banyak parkiran. Tetapi tidak seperti di Indonesia, parkiran di sini lebih banyak untuk sepeda ontel.

Karena memang penduduk Belanda lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan sepeda ke tempat kerja ataupun ke sekolah.

Sehingga pada pagi hari, kalau anda berjalan-jalan di Belanda, akan tampak pemandangan orang-orang berlalu Lalang dengan sepeda.

Weigh House Nijmegen Hingga Masjid di Travnik Bosnia
Penulis (pakai batik) di konferensi di Han University. foto: dok/pri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini