Mukmin Minoritas Dalam Al-Qur’an
foto: iqraonline
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Mukmin minoritas. Begitulah narasi Al-Qur’an. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa secara kuantitas, manusia yang memiliki jiwa tunduk dan patuh pada aturan Allah tidaklah banyak.

Kebanyakan manusia justru melakukan penolakan terhadap petunjuk Allah yang datang kepada mereka. Mereka menganggap petunjuk Allah belum tentu mendatangkan keuntungan.

Perintah Allah pun dipandang bertentangan dengan kepentingannya. Namun bagi mereka yang beriman, seluruh perintah Allah telah melewati pertimbangan dan perhitungan yang cermat, sehingga semuanya menguntungkan dan memiliki arti bagi manusia.

Mereka yang mengingkari jalan hidup orang yang beriman baru menyadari bahwa keyakinan orang berimanlah yang benar, ketika melihat hukuman yang mereka rasakan.

Petunjuk

Al-Qur’an mensinyalir bahwa sebagian besar manusia memiliki kecenderungan untuk memilih sesuatu yang sesuai dengan keinginan tanpa mempertimbangkan berbagai aspek.

Hal ini ditunjukkan ketika datang petunjuk kepadanya. Bukannya menerima, mereka justru bertahan dengan apa yang biasa mereka lakukan seraya menolak petunjuk yang datang.

Bagi orang yang beriman petunjuk yang datang itu memiliki arti yang sangat mendalam, sehingga petunjuk yang datang dari Allah dan rasul-Nya, langsung ditaati dan direspons positif.

Bagi mereka, sangat tidak pantas menolak petunjuk, ketika datang di hadapannya. Oleh karenanya, tidak ada pilihan lain kecuali menerimanya dengan lapang dada. Hal ini dipaparkan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :

وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab : 36)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini