*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Wahai manusia, apakah benar engkau memiliki harta? Bukankah yang engkau makan akan lenyap begitu saja? Bukankah pakaian yang engkau kenakan juga akan usang?
Bukankah yang engkau sedekahkan akan berlalu begitu saja?” (HR. Muslim 2958)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerangkan bagaimana keadaan manusia yang begitu kagum pada dunia:
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak.
Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid: 20)
Sikap kita terhadap dunia adalah menjadikan dunia tersebut sebagai jalan untuk menggapai rida Ilahi. Bukan menjadikan dunia itu sebagai tujuan utama yang kita raih.
Itulah yang disebutkan oleh Allah dalam ayat:
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu, dan dengarlah serta taatlah, dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu.
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghobun: 15-16)
Begitu pula dunia dicari bukan dengan sikap tamak, namun dengan sikap qana’ah, yaitu selalu merasa cukup terhadap apa yang Allah beri.
Nabi shalallahu alaihi wasallam pernah berkata kepada Hakim bin Hizam:
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang.
Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. (HR. Bukhari 1472 dan Muslim 1035)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan:
“Qana’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang dicari akan senantiasa mendatangkan keberkahan. Sedangkan mencari harta dengan ketamakan, maka seperti itu tidak mendatangkan keberkahan, dan keberkahan pun akan sirna.” (Syarh Ibni Batthol, 6: 48)
Semoga Allah memberikan kita sifat takwa dan menjauhkan kita dari sifat tamak terhadap dunia. Hanya Allah yang memberi taufik dan petunjuk. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News