Pengalaman Pertama Liputan, Wartawan Musix Surabaya: Sumpah Grogi Banget
Wartawan SD Musix Surabaya terjun meliput acara Silaturrahmi Guru dan Karyawan Sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
UM Surabaya

Jurnalis cilik SD Muhammadiyah 6 (Musix) Surabaya terjun meliput acara Silaturrahmi Guru dan Karyawan Sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya, Rabu (15/5/2024). Kegiatan diselenggarakan di Grand Empire Palace Hotel Surabaya.

Siswa-siswi kelas extra jurnalistik SD Musix yang berjumlah empat orang ini berkesempatan memamerkan skillnya sebagai wartawan cilik. Berbekal handicamp, alat perekam dan rompi jurnalis cilik sebagai penanda, mereka unjuk kebolehan menjadi wartawan cilik.

“Sumpah grogi banget. Awalnya deg-degan. Tapi setelah menarik nafas dalam-dalam, pelan-pelan saya bisa, dan alhamdulillah, tugas menjadi reporter telaksana dengan lancar,” ujar Nafisa Adriana W, salah saru wartawan SD Musix Surabaya yang berkesempatan mewawancarai Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr KH M. Sholihin Fanani.

Nafisa menambahkan, karena pengalaman pertama liputan di laur sekolah, muncul perasaan grogi yang menyelimutinya. Jantungnya pun berdebar kencang ketika akan mulai bertanya.

Perasaan campur aduk juga dirasakan oleh Rania Sofia Sonjaya. Siswi kelas 3 SD Musix Surabaya itu mengaku awalnya sempat grogi ketika harus mewawancarai Kyai Saad Ibrahim (Ketua PP Muhammadiyah). Maklum, dirinya baru pertama kalinya liputan langsung menjadi seorang reporter.

Meski begitu, Rania menyatakan dirinya tidak kapok untuk bertugas kembali sebagai jurnalis cilik. Ia mengaku senang bisa menjalankan tugas sebagai jurnalis cilik di kesempatan pertamanya. Bahkan, Rania mengungkapkan keinginannya untuk kembali terjun bertugas sebagai jurnalis cilik.

“Awalnya sempat grogi, deg-degan dan tak percaya diri. Tapi senang baget bisa menyelesaikan tugas wawancara. Ayo ustadz kapan kita liputan lagi,” tandasnya

Selain Rania dan Nafisa yang mendapat tugas sebagai repoter,  ada juga Anggun Vania Azalia (kelas 5B) dan Auliya Muhammad Daffa Al-Haq (kelas 5B) bertugas sebagai kameramen, juga mengambil video.

Namun, kesempatan jurnalis cilik SD Musix untuk bisa mewawancarai Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pupus. Hal itu terjadi lantaran Eri berhalangan hadir karena ada tugas dinas dadakan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini