Para ulama menjelaskan:
“Hikmah melempar jamrahnya Nabi shallallahu alaihi wasallam dari atas kendaraan adalah agar manusia dapat melihat dengan jelas tata cara beliau di dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji tersebut, sehingga mereka dapat mengikuti dan mencontoh tata cara haji yang telah beliau contohkan.”
Lihatlah bagaimana Nabi kita sangat bersemangat di dalam menyampaikan ajaran dan contoh dalam setiap amal ibadah yang diperintahkan. Sungguh wahai jemaah sekalian, sebuah ibadah tidak akan diterima, kecuali jika di dalamnya kita mengikuti petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Hikmah cinta yang ketiga yang bisa kita ambil hikmahnya, yaitu haji mengajarkan kita perihal persatuan dan rasa peduli terhadap sesama dalam umat Islam.
Jika dalam salat lima waktu secara berjemaah, kita berkumpul dan bertukar kabar dengan tetangga dekat kita. Dan dalam salat Jumat, kita berkumpul dengan komunitas yang lebih besar, entah itu tetangga satu dusun atau satu kampung.
Maka, ketika kita berhaji ke Baitullah, diri kita berkumpul dan berinteraksi dengan komunitas yang sangat besar. Kita berkumpul dengan kaum muslimin dari segala penjuru dunia dengan bahasa yang berbeda, ras yang berbeda, dan logat bahasa yang berbeda.
Dalam musim haji, ada lebih dari dua juta kaum muslimin yang berkumpul di satu tempat yang sama. Dengan menggunakan pakaian yang sama dan tidak ada bedanya antara si kaya dan si miskin. Semua itu mengajarkan kita akan makna persatuan, toleransi, dan universalitas kaum muslimin.
Hikmah cinta yang keempat adalah Menyikapi simbol haji yang penuh makna dalam pelaksanaan ibadah haji yaitu
1. Ka’bah merupakan simbol Keberadaan bahwa Allah berada di setiap keadaan yang disimbolkan dengan setiap rukun, dari rukun hajar aswad hingga rukun yamani. Bahkan hajar Aswad sebagai simbol tangan Tuhan di bumi,. Semangat berkiblat dengan Ka’bah sebagai semangat persatuan tekad dan cita-cita tempat untuk bermuhasabah diri
2. Thowaf adalah simbol hidup yang bermakna bahwa hidup itu harus bergerak atau mujahadah
3. Sai adalah pelajaran hidup untuk terus berikhtiar dan berusaha sebagai wujud muroqobah
4. Wukuf adalah pelajaran indah sebagai maket kita akan dikumpulkan di padang mahsyar bahwa padang mahsyar adalah simbol ujian hidup. Akhir dari perjalanan manusia adalah penyerahan diri kepada Allah. Puncak haji adalah penyerahan diri kepada Allah. Itu di antara simbol wukuf atau berhenti.
5. Pakaian Ihram sebagai tanda ketaatan makhluk kepada Allah yang tidak boleh menampakkan kesombongan
6. Lempar jumroh sebagai simbol permusuhan dengan musuh yang nyata yaitu syetan
7. Tahallul adalah simbol pengguguran dosa-dosa yang telah kita lakukan dengan harapan timbul sakinah atau ketenangan hidup
8. Haji mabrur adalah simbol orang yang menepati janjinya ketika dia berhaji. Dan alangkah ruginya orang yang berkunjung ke rumah kekasih Allah lalu ditolak atau mardud,” Itulah hakikat dari cinta makna ibadah haji. Wallahu A’lam. (*)
*Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News