Banyak kisah inspiratif di tengah persiapan keberangkatan para jemaah haji di Embarkasi Surabaya. Kali ini datang dari pria bernama Supartono, karib disapa Mbah Tono.
Di usianya yang ke-61, Mbah Tono menapaki mimpinya untuk menunaikan ibadah haji, sebuah perjalanan spiritual yang dirindukannya sejak lama.
Mbah Tono adalah warga asal Kelurahan Tinatan, Kota Ponorogo. Dia bekerja sebagai pemulung. Dengan tekad dan kegigihannya, dia berhasil mengumpulkan uang untuk membiayai perjalanan ke Tanah Suci.
Selain sebagai pemulung, Mbah Tono juga bekerja sebagai tukang becak dan pekerja serabutan.
“Saya tahun 1983 mulai narik becak dan mulung. Terus diberi pekerjaan seseorang sebagai tukang sapu. Terkadang, ya disuruh orang-orang memperbaiki atap atau motong kayu. Semua pekerjaan serabutan yang saya bisa. Saya lakoni asalkan halal,” kata dia.
Mbah Tono lalu menceritakan awal mula memiliki tekad kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima. Tepatnya pada tahun 1998, dia bermimpi digandeng seseorang berkeliling Ka’bah.
“Saat saya terbangun, saya berdoa dengan penuh kesungguhan hati dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan untuk berhaji ke Tanah Suci ,” kata Mbah Tono.
Tak hanya sampai distu, selanjutnya Mbah Tono pun mulai mewujudkan impiannya tersebut dengan menabung sedikit demi sedikit.
“Kadang Rp 3 ribu per hari. Kadang Rp 5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu,” ungkap Mbah Tono.
Kendati penghasilannya tak seberapa, Mbah Tono tak pernah patah semangat. Dia yakin dengan ketekunan dan doa, Allah SWT akan membuka jalan baginya untuk mewujudkan impiannya.
Dan benar saja, setelah bertahun-tahun menabung, Mbah Tono akhirnya mampu mendaftar haji.
Dari tahun ke tahun, Mbah Tono bercerita perjuangannya untuk mengumpulkan uang membuahkan hasil hingga dapat berangkat ke Tanah Suci.
Mbah Tono yakin karena keinginannya berhaji sangat kuat, Allah SWT membukakan pintu rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
Hingga suatu ketika, Mbah Tono membantu orang menjualkan tanah. Dia lantas mendapatkan komisi Rp 7 juta.
Bermodal uang tersebut ditambah uang tabungannya sendiri, Mbah Tono memberanikan diri mendaftar haji pada tahun 2011.
Usai mendaftar haji, rezeki Mbah Tono semakin lancar, Ia sering mendapatkan bantuan dari warga, kemudian beternak kambing dan sapi untuk menambah pemasukannya.
Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh berkah bagi Mbah Tono. Dia tergabung dalam Kloter 19 Embarkasi Surabaya dan dijadwalkan terbang pada Kamis (16/5/2024).
Perasaan haru dan bahagia menyelimuti Mbah Tono saat ia bersiap untuk memulai perjalanannya ke Baitullah.
Mbah Tono adalah bukti nyata bahwa tak ada yang tak mungkin jika kita mau serius dan sungguh-sungguh mewujudkan mimpi.
Semangatnya yang pantang menyerah dan keikhlasannya dalam mengumpulkan uang dari hasil memulung menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Pengalaman Mbah Tono dapat mengingatkan kita bahwa ibadah haji tidak hanya bagi orang kaya, melainkan bagi mereka yang memiliki tekad dan keyakinan kuat.
Allah SWT akan membuka jalan untuk menunaikan ibadah haji, tak terkecuali bagi Mbah Tono, seorang pemulung yang punya nyali dan mau bekerja keras. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News