*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Ketika memasuki waktu istirahat saat bekerja, kita biasanya menyempatkan diri untuk bersantai, minum kopi atau sekedar ngobrol dengan rekan kerja (parahnya, tidak jarang kita ngomongin orang, na’udzubillah ). Tujuannya agar tidak penat dan pikiran fresh lagi.
Hal ini mengingatkan kita tentang kisah Perang Khandaq, saat kaum muslim mengalami kegalauan yang luar biasa.
Di tengah kesibukan menggali parit, dengan jumlah pasukan yang lebih sedikit dari pasukan musuh dan persediaan makanan kian menipis, Rasullullah memanggil Bilal.
“Qum Yaa Bilal, fa arihna bi shalaah.”
Demikian kata Rasulullah kepada Bilal, muazin pertama umat Muslim. Ucapan itu diriwayatkan dalam hadis Abu Daud dan Ahmad, artinya, “Berdirilah wahai Bilal (Kumandangkan azan), Istirahatkan kami dengan salat.”
Sahabatku, salat adalah istirahatnya Nabi dan para sahabat. Bukan ngopi, bukan ngobrol, atau santai-santai. Tapi anehnya tak sedikit dari kita yang justru menganggap salat sebagai beban.
Karena yang membuat tenang jiwa itu adalah dengan salat.
“Dan Allah menjadikan qurratul ‘ain (sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan hati) bagiku pada waktu aku melaksanakan salat.” HR Imam Ahmad
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News