Segala yang dilakukan dan dijalankan oleh manusia menjadi salah dan harus dikembalikan ke era masa lalu yang masih murni, di mana menurutnya keadaan masih sejalan dengan garis jalan Tuhan.
Gagasan ini mendapat momentum di tangan kaum Salafi, tanpa tersadar bahwa mereka telah membangun sebuah konsep puritanisme-historis yang resisten terhadap moderasi dan modernisasi.
Dalam konteks ini, maka Muhammadiyah tidak mengusung ide gagasan puritanisme, karena ia tidak ingin terjebak pada romantisme historis masa lalu.
Muhammadiyah lebih cenderung mengusung ide-ide modernitas dan moderat dalam beragama. KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah menyatakan tegas: “awit miturut paugeraning agomo kito, serta cocok kaliyan pikajenangipun jaman kemajengan” (mengikuti kaidah-kaidah-kaidah agama Islam, serta sesuai dengan harapan kemajuan zaman).
Muhammadiyah sejak awal berdirinya sudah mengadopsi modernitas peradaban manusia tanpa kehilangan identitasnya keislamannya.
Sebagai organisasi modern, ia membangun manusia menuju pada peradaban yang modern juga moderat. Sebagai organisasi moderat Muhammadiyah tidak berkonflik dengan ide pengembangan kebudayaan manusia.
Tidak pernah sekalipun Muhammadiyah menyatakan bahwa kegiatan grebeg maulid di Keraton Jogjakarta sebagai kegatan bid’ah dan sesat.
Jika kaum Salafi lebih memilih ideologi puritanisme yang cenderung rigid dan kaku terhadap perubahan sosio kultural dalam kemajuan peradaban manusia, maka Muhammadiyah cenderung jauh lebih adaptif dengan perubahan sosio kultural manusia.
Muhammadiyah berdakwah tidak hanya secara lisan, melainkan jauh dari itu ia berdakwah dengan perbuatan melalui gerakan dakwah sosial amalnya.
Dibandingkan mem-bid’ah-kan, Muhammadiyah lebih cenderung berdakwah dengan berbuat melalui kesehatan, hingga pemerataan pendidikan berkualitas yang dimilikinya.
Bahkan Muhammadiyah membangun sebuah relasi kemanusiaan yang sangat humanis dengan pemeluk agama lainnya.
Muhammadiyah dengan mudah diterima pada komunitas agama apapun melalui pemerataan pendidikan yang berkualitas hingga ujung timur Indonesia. (*)
*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News