Ketiga, berdasarkan alasan pertama kedua, maka ia akan mengetahui dengan jelas jalan hidupnya (manhaj al-hayah) dan jenis tantangan yang akan merealisasikan jalan hidup itu.

Sebab, jenis tatanan yang mengatur kehidupan manusia sangat tergantung pada tafsiran yang menyeluruh tersebut.

Keempat, Islam datang untuk membangun suatu umat yang memiliki karakteristik tersendiri dan pada waktu yang sama umat yang lahir untuk memimpin umat manusia dan merealisasikan jalan yang digariskan oleh Allah di muka bumi.

Pendidikan merupakan pusat pengembangan ilmu sekaligus sarana transformasi ilmu kepada manusia didik.

Adian Husaini mengatakan bahwa pendidikan tidak dapat dilepaskan dari ilmu. Di sinilah letak pentingnya konsep ilmu yang benar. Kekeliruan dalam pemahaman konsep ilmu akan berujung kepada kerusakan.

Bahkan, dapat dikatakan, rusaknya suatu masyarakat, selalu berawal dari rusaknya ilmu. Sebaliknya, bangkitanya umat Islam dumulai dari tumbuhnya budaya ilmu di tengah umat Islam.

Oleh karena itu, umat Islam harus mampu menumbuhkan budaya ilmu dan meletakan ilmu pada tempatnya yang mulia.

Dan dengan itu, bila konsep ilmu yang benar yang diterima seseorang dapat mengantarkan kepada kebaikan, maka sebaliknya kebodohan juga dapat mengantarkan kepada kejahatan dan ketidakadilan.

Al-Attas mengutip pernyataan Ibnu Mundzir dalam karyanya Lisan al-Arab yang menjelaskan bahwa kebodohan terbagi ke dalam dua jenis:

Pertama, kebodohan yang ringan, yaitu kurangnya ilmu mengenai apa yang seharusnya diketahui.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini