Kedua, kebodohan yang berat, yaitu keyakinan yang salah yang bertentangan dengan fakta dan realitas, meyakini sesuatu yang berbeda dari sesuatu itu sendiri, ataupun melakukan sesuatu dengan cara-cara yang berbeda dari bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan.
Kebodohan ringan menurut Wan Daud, lebih mudah diobati melalui pendidikan atau pengajaran biasa, namun kebodohan yang berat merupakan suatu yang sangat berbahaya dalam pembangunan keilmuan, keagamaan, dan moralitas individu dan masyarakat.
Sebab, kebodohan jenis itu bersumber dari spiritualitas yang tidak sempurna, yang dinyatakan dengan sikap penolakan terhadap kebenaran dan ilmu yang keliru.
Dengan kata lain, pemikiran pendidikan Islam dilihat dari segi Al-Qur’an dan sunah, tidaklah muncul sebagai pemikiran pendidikan yang terputus sanad-nya, tetapi suatu pemikiran yang hidup dinamis, berada dalam kerangka paradigma umum bagi masyarakat seperti yang dikehendaki oleh Islam.
Untuk itu, tugas dan tanggung jawab pendidikan Islam adalah membangun dan menguatkan cara pandang Islam pada masyarakat muslim sebagai panduan dan sistem kontrol terhadap pemikiran dan nilai-nilai yang merusak identitas atau jati dirinya sebagai muslim.
Sistem pendidikan harus mengacu kepada cara pandang Islam a output yang dihasilkan adalah manusia-manusia saleh dan berakhlak mulia yang senantiasa melandaskan sikap dan perilakunya berdasarkan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Jika semua itu dapat terwujud, maka akan terbangun masyarakat islami yang merupakan ciri dari kebangkitan peradaban Islam. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News