Abdurrohman (67 tahun), seorang tunanetra asal Kabupaten Pasuruan, menunaikan ibadah haji tahun ini.
Dia juga sangat bersyukur karena keberangkatannya menjadi tamu Allah ke Baitullah tidak sendiri, melainkan bersama sang istri.
“Alhamdulillah, tahun ini saya dan istri bisa menunaikan kewajiban rukun Islam kelima, berhaji ke Tanah Suci,” ujar Abdurrohman melalui rilis Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Senin (20/5/2024).
Abdurrohman tidak menyangka jika dirinya berangkat haji dalam kondisi menjadi tunanetra.
“Pertama kali daftar haji dulu, tahun 2011, penglihatan saya masih normal, namun sekitar delapan tahun lalu saya tidak bisa melihat karena sakit glukoma,” ungkap bapak empat anak ini.
Abdurrohman adalah warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Pasuruan. Sehari-hari dia berjualan kacang oven.
“Waktu masih sehat dulu, saya jual keliling pakai sepeda motor dan dititipkan ke toko-toko,” kenangnya.
Dari penghasilannya itu, dia sisihkan sedikit demi sedikit untuk bisa mendaftar haji. Setelah dia tidak bisa melihat, Abdurrohman tidak bisa lagi berjualan keliling.
“Anak saya yang melanjutkan usaha saya,” akunya.
Meskipun sudah tidak bisa melihat lagi, akan tetapi ada suatu waktu khususnya malam hari, Abdurrohman bisa melihat meskipun samar.
“Kalau saya bangun sholat malam, kadang saya bisa melihat air, gayung, ketika saya berwudu,” cerita kakek dari 12 cucu ini.