Dari situ, Abdurrohman berharap semoga dirinya masih diberi kesembuhan untuk sakit glaukomanya.
“Sekarang kalau jalan, saya harus dituntun. Alhamdulillah berangkat haji ini ada istri yang menemani,” ungkapnya.
Meskipun dalam kondisi tidak bisa melihat, Abdurrohman tetap bersemangat dalam mempersiapkan kondisi fisiknya menjelang berangkat haji.
“Setiap pagi saya jalan kaki tanpa menggunakan alas di depan rumah saya,” jelasnya.
Dia juga yakin semua yang terjadi dalam hidupnya adalah atas izin Allah SWT.
“Dalam kondisi tidak bisa melihat, Allah SWT masih memberikan saya kemampuan untuk datang ke Madinah dan Mekkah. Suatu hal yang luar biasa bagi saya,” tutur dia.
Setelah menanti selama 13 tahun, pada 2024, Abdurrohman bisa berangkat haji dan tergabung dengan kloter 31.
Minggu (19/5/2024) pukul 18.30 WIB, Abdurrahman terbang menuju Tanah Suci. Di sana, Abdurrohman akan berdoa untuk kesehatan dan keselamatan keluarganya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan Syaikhul Hadi menjelaskan bahwa Abdurrohman dan istrinya adalah jemaah haji regular.
Ia berharap Abdurrohman dan istrinya menjadi haji mabrur. “Jemaah haji reguler berarti kuota haji diambilkan sesuai urutan porsi,” ujar Syaikhul. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News