*) Oleh: Dr. Masud HMN,
Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta
Agama Islam menganjurkan humanisme untuk umatnya agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bergaul maupun bersikap lainnya seperti ekonomi dan politik. Tujuannya adalah agar hidup bersama antar sesama berlangsung baik.
Etimologi humanisme berasal dari kata “human” yang berarti manusia, digabungkan dengan “isme” yang berarti paham. Paham tentang manusia yang peduli dan empati kepada sesama manusia.
Secara terminologi, humanisme berarti kemanusiaan yang empati dan peduli terhadap semua urusan.
Fokus pemahaman terkait masalahnya, apakah masalah pergaulan, ekonomi, politik, atau apa yang menjadi topik permasalahan, tergantung dari perspektif apa.
Demikianlah definisi etimologi dalam arti bahasa atau definisi terminologi dalam kerangka pembahasan terkait masalah tertentu.
Hingga humanisme itu kita pahami. Maksudnya, humanisme supaya jelas kepentingannya dengan pokok persoalan dari sudut pandang yang berbeda.
Ustadi Hamsah, seorang dosen ilmu perbandingan agama di Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Jakarta, membahas masalah humanisme dalam Islam.
Dia menulis dalam Majalah Suara Muhammadiyah edisi 23 bulan Desember 2023. Menunjukkan perlunya perhatian para pemikir Islam terhadap humanisme ini.
Dengan mengutip Surat Al-An’am ayat 70 yang mengatakan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami muliakan anak dan cucu Adam dan Kami angkat mereka serta mengangkat mereka dan memberikan rezeki lebih baik dan Kami lebihkan dari makhluk lain dengan kebaikan sempurna.”