Penjelasan ayat ini menyebutkan bahwa manusia itu adalah makhluk mulia dibanding yang lain. Manusia adalah makhluk yang memberikan kebaikan kepada sesamanya. Demikian penjelasan dari Ustadi Hamsah.
Kita memahami kelebihan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena kebaikannya memberikan manfaat. Manusia yang lebih itu adalah manusia yang memberi banyak kebaikan dan manfaat. Itulah kemanusiaan, perilaku yang memberikan manfaat pada manusia umumnya.
Sebaliknya, dengan kemanusiaan itu, kita dilarang untuk berbuat fasad di muka bumi. Perbuatan judi dan menyebarkan narkoba adalah dilarang karena perbuatan demikian merusak kemanusiaan, merusak akhlak manusia.
Hal yang sama di bidang lain, politik misalnya. Kiprah di bidang politik harus juga baik. Dalam pelaksanaan pemilihan umum haruslah jujur dan rahasia.
Berpegang kepada pengarahan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, setidaknya ada maksud; (1) berdemokrasi dengan jujur yang bertambah baik disertai pemilihan umum damai, dan (2) menimbulkan politik untuk kesatuan bangsa, yang matang.
Demikian sambutan dan pengarahan Haedar Nashir pada Milad yang lalu di Yogyakarta.
Hendaknya humanisme atau peduli kemanusiaan diejawantahkan oleh warga Muhammadiyah dengan giat dan benar. Ia menjadi penting untuk Muhammadiyah masa yang akan datang. Berkembang dan berkemajuan! (*)
*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News