Dakwah Muhammadiyah Sudah Komplet, Tidak Perlu Tolah-toleh
Harul Warizin, Sholihin Fanani, dan Fathurrahman Kamal. foto: majelistabligh.id
UM Surabaya

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr. M. Sholihin Fanani meminta mubaligh dan warga Muhammadiyah konsisten dengan pilihan jalur dakwah organisasi.

Hal ini dia sampaikan dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II Majelis Tabligh PWM Jatim bertajuk ‘Dakwah mencerahkan dan membahagiakan, di di Aula Mas Mansur, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, Kamis (23/5/2024).

Menurut Kiai Sholihin, begitu panggilan karibnya, belakangan banyak warga Muhammadiyah yang cenderung menyukai model dakwah dari kelompok tertentu yang justru berujung kontroversial hingga perpecahan.

“Padahal jalur Dakwah persyarikatan sudah jelas kontribusinya kepada umat dan bangsa. Dakwah Muhammadiyah itu sudah komplet, semua sudah tersedia. Tidak perlu tolah-toleh lagi ” ujar dia.

Di depan ratusan mubaligh utusan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim, Kiai Sholihin menekankan pentingnya memahami dan mempelajari lebih dalam tentang sistem dakwah Muhammadiyah.

Terutama perlunya belajar lebih dalam tentang peran dan kiprah Muhammadiyah agar dipahami dengan baik agar tidak galau.

Jika memahami visi dan garis dakwah Muhammadiyah, akan semakin yakin persyarikatan telah menyediakan semua kebutuhan umat.

” Makanya kalau ada sesuatu yang baru tidak gumunan (gampang heran) dan dianggap lebih menarik. Padahal di Muhammadiyah sudah jelas garis dakwahnya semua detail jika mau memahami,” papar Kiai Sholihin.

Akibatnya, menurut Alumni Program Doktoral Universitas Airlangga ini, tidak jarang masjidnya tidak terurus, sehingga “dirawat” orang atau kelompok lain,

“Jika ada orang lain ngopeni (merawat) masjid kita ya jangan salahkan mereka. Lha wong kita tidak fokus memakmurkan masjid sendiri,” tegas Kiai Sholihin.

Bahkan, imbuh dia, jika hal tersebut berkelanjutan, kelompok lain itu lama-lama tidak sekadar memakmurkan tapi menguasai karena merasa leluasa mengelola dan mengendalikan masjid

“Lama-lama kan lepas juga, karena kita tidak serius mengelola,” cetus Kiai Sholihin menyentil sejumlah masjid Muhammadiyah yang sudah “direbut” kelompok lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini