*) Oleh: Abdul Basith, Lc, MPd.I,
Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim
Kedudukan berdakwah atau mengajak manusia untuk kembali kepada Allah dalam Islam sungguh merupakan perkara yang sangat agung. Dakwah merupakan salah satu landasan penyebaran Islam dan salah satu pilar kebangkitannya , sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yusuf ayat 108:
(قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا من المشركين)
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (seluruh manusia) kepada Allah dengan bukti yang nyata. Mahasuci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.”
Andai tidak ada dakwah, maka agama Islam ini tidak bisa tegak, tidak dapat tersebar ke seluruh pelosok dunia. Dengan dakwah pula maka manusia hanya menyembah Allah semata, akan mendapatkan petunjuk. Mereka akan mengetahui perkara-perkara agama, mulai dari tauhid (mengesakan Allah), tata cara beribadah kepada Allah, mengetahui hukum-hukum-Nya dari yang halal dan haram, mempelajari batasan-batasan-Nya.
Dengan dakwah pula manusia akan lurus dalam bermuamalah satu sama lain, baik dalam hal jual beli, akad, perkawinan, dan akan menjadi baik kondisi dalam bermasyarakat dan keluarga. Dengan berdakwah pula, maka akhlak manusia menjadi lebih baik, perbedaan pendapat di antara mereka berkurang, kedengkian dan dendam di antara mereka hilang, saling menyakiti satu sama lain berkurang.
Jika dakwah ini dijalankan dengan benar dan direspons baik oleh masyarakat, maka akan terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi para dai dan masyarakat tersebut. Jika manusia merespons seruan dan ajakan, lalu mereka berbuat sesuai syariat, maka harta akan terpelihara, terhindar dari pertumpahan darah, kehormatan tetap terjaga, jiwa mereka terjamin, harta dan kehormatan mereka aman, kebaikan tersebar, dan korupsi diberantas.
Oleh karena itu, dalam Islam, dakwah mempunyai wibawa yang besar, kehormatan yang luhur, keutamaan yang tinggi, dan merupakan fungsi pertama dari para nabi. Dengan berdakwah akan memiliki kemuliaan yang agung, kedudukan yang tinggi, kepemimpinan dan bimbingan bagi umat, di samping itu pula ada pahala yang besar dan tempat yang tinggi yang menanti para pegiat dakwah di akhirat nanti.
Dengan urgensitas di atas, maka Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur bersama Pimpinan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jatim untuk melaksanakan rapat kerja wilayah ke II tahun 2024, untuk membahas langkah setrategis dalam menjalankan misi dakwah kususnya di Jawa Timur.
Dengan mengambil tema “Dakwah Mencerahkan Dan Menggembirakan”. Sudah barang tentu tema ini memberikan gambaran terhadap para aktivis dakwah bahwa yang dikatakan dakwah menggembirakan itu berorientasi kepada bagaimana para mad’u (orang yang di ajak) itu selalu rindu, senang dan ingin terus adanya arena dakwah dengan berbagai metodenya. Dakwah Mencerahkan Dan Menggembirakan minimal meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Dai atau mubaligh mempunyai kepribadian yang humanis dan mempunyai akhlak yang bagus, sehingga dalam istilah jawa, Mubaligh ini “ngangeni” selalu membuat orang kangen untuk ketemu.
- Materi yang disampaikan berbobot dan kekinian.
- Materi yang disampaikan sesuai keinginan mayoritas masyarakat setempat.
- Cara penyampaiannya tidak monoton, ada humornya.
- Durasi menyesuaikan sesuai yang dibutuhkan dan momentum saat menyampaikan materi. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News