Sebentar lagi kita akan masuk bulan Dzul hijjah, yaitu satu Dzulhijah jatuh pada 7 Juni 2024, sehingga hari Arafah 9 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada hari Ahad Wage 16 Juni 2024. Dan tanggal 17 Juni 2024 adalah hari raya Idul Adha.
Bulan Dzulhijjah, salah satu bulan suci dalam agama Islam, tidak hanya dikenal sebagai bulan yang mengandung ibadah haji, tetapi juga memiliki keutamaan istimewa pada 10 hari pertamanya.
Keutamaan ini terkait dengan sejumlah amal dan ibadah yang sangat dianjurkan yang berpahala luar biasa. Berikut beberapa keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijjah:
1. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari yang amal saleh yang lebih dicintai Allah daripada hari-hari lain.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الحِجَّةِ، يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ، وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ القَدْرِ
“Diriwayatkan Abu Hurairah, dari Rasulullah, beliau bersabda: Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah; satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan setahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar. (HR. Tirmidzi, 3/122)
2. Fadhilah Puasa pada Hari Arafah
Salah satu momen penting dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari ke-9, yaitu Hari Arafah. Puasa pada Hari Arafah memiliki keutamaan yang besar, di mana Rasulullah sawa bersabda: “Puasa Hari Arafah akan menghapuskan dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang.”
Oleh karena itu, menjaga puasa pada Hari Arafah adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pengampunan dan keberkahan dari Allah.
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
“Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)
3. Pelaksanaan Ibadah Haji
Bulan Dzulhijjah juga dikenal sebagai bulan ibadah haji. Jutaan Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Melaksanakan ibadah haji adalah salah satu amal paling mulia yang dapat dilakukan dalam Islam dan merupakan rukun Islam yang terakhir.
Ibadah haji menjadi spesial karena satu satu nya ibadah yang terkumpul syarat syarat yang tidak mudah, yaitu istito’ah, berupa harta, kesehatan, kesempatan, dan tentunya niat.
Namun, bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah haji, masih ada peluang untuk memperoleh pahala dan keberkahan dengan melakukan amal ibadah yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
4. Amal Ibadah yang Dianjurkan
Selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, terdapat sejumlah amal ibadah yang sangat dianjurkan, antara lain:
a. Meningkatkan kualitas salat, baik dengan memperbanyak salat sunah maupun salat berjamaah.
b. Membaca Al-Qur’an secara rutin dan memperbanyak dzikir serta doa.
c. Membaca istighfar (memohon ampunan) secara berulang-ulang.
d. Bersedekah dan berinfak kepada yang membutuhkan.
e. Melaksanakan kurban, yaitu menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ibadah kepada Allah.
5. Ngalap Berkah dalam Kehidupan
Melakukan amal ibadah dan ketaatan kepada Allah selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah bukan hanya menghasilkan pahala yang besar, tetapi juga membawa berkah.
Kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah, meningkatkan kualitas iman dan taqwa, serta meraih keberkahan dalam segala aspek kehidupan kita.
6. Memperbanyak zikir, dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News