Akibatnya bisa saja muncul beberapa ulama yang tidak memiliki keilmuan agama yang kompeten, bisa dibilang ngustaz, sebuah istilah bagi ustaz atau penceramah yang tidak memiliki keilmuan memadai, sehingga akan menyesatkan umat. Hal ini pun sudah tertuang dalam hadis:
يَقُولُ رسول الله: إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari hamba-Nya (seketika), akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mencabut para ulama, sehingga ketika Allah tidak menyisakan satu pun dari ulama, maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin bodoh, mereka ditanya kemudian memberikan fatwa tanpa didasari ilmu (brutal), maka mereka sesat dan menyesatkan.” (Imam Nawawi, Kitab Syarah Nawawi Ala Muslim, (Beirut: Dar Al-ihya’ At-turats Al-Arabi) Juz 16 halaman 223).
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News