*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan
Hati Manusia di antara Jari-jari Allah, walau kadang galau, kadang gembira.
Hati galau mendekatlah kepada Tuhan dan berdoa tanpa putus asa.
Hati gembira, bersyukurlah dan tetap mendekat kepada Allah yang Maha Kuasa.
Hadis
حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ أَبِي كَعْبٍ صَاحِبِ الْحَرِيرِ حَدَّثَنِي شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ قَالَ قُلْتُ لِأُمِّ سَلَمَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَكْثَرَ دُعَاءَكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ قَالَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلَّا وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ فَتَلَا مُعَاذٌ { رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا }
“Abu Musa Al Anshari menceritakan kepada kami, Mu’adz bin Mu’adz menceritakan kepada kami dari Abu Ka’ab pemilik kain sutera, Syahr bin Hausyaib menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku berkata kepada Ummu Salamah, “Wahai Ummul Mu’minin, do’a apa yang sering dibaca oleh Rasulullah ketika berada di sisimu?”
Ummu Salamah menjawab, “Doa yang sering beliau baca adalah, ‘Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu.’ Aku kemudian bertanya, ‘Ya Rasulullah, mengapa doa yang sering engkau baca adalah ‘Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu?’
Beliau menjawab, ‘ Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun, kecuali hatinya berada di antara kedua jari dari jari-jari tangan Allah. Kepada siapa saja yang dikehendaki, maka Allah akan meluruskan hatinya.
Dan kepada siapa saja yang dikehendaki, maka Allah akan menyimpangkan hatinya dari agama Allah” Mu’adz kemudian membaca ayat, “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau membuat hati kami menyimpang setelah Engkau memberikan petunjuk kepada kami.
(“Shahih: Zhilal Al Jannah (223).Dalam bab ini ada riwayat lain dari Aisyah. Nuwwas bin. Sam’an, Anas, Jabir, Abdullah bin Amru, Nu’aim bin Hammir. Abu Isa berkata, “Hadits ini adalah hasan.” Shahih Sunan Tirmdizi)
Hadis ini berisi doa peneguh, penguat hati.
Hati kuat jiwa pun kokoh
Hati kuat dalam agama maka hidup terarah, tenang, dan gembira.
Pengalaman Penulis
Suatu ketika ada jamaah yang datang menceritakan keluhannya, yaitu hatinya dipenuhi dengan waswas, tidak menentu (jawa: nratab/plas-plas). Maka penulis sarankan banyak membaca :
“يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك”
“Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. Tirmidzi, no. 3522 dan Ahmad, 6:315).
Sepekan kemudian, jamaah tersebut datang lagi dan bilang Alhamdulillah, ati kulo sampun mboten nratab/waswas, sampun tenang/hati saya sudah tidak waswas lagi.
Untuk itu, doa ini bisa kita amalkan sehari-hari tidak menunggu galau hati.
Semoga manfaat dan gembira bersama Agama. Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News