UM Surabaya

Arti istilah Quwwah dalam surah al-Anfal (8): 60 adalah kekuatan dalam konteks umum dan memiliki hubungan dengan perkembangan peradaban. Makna yang sama ditemukan dalam surah al-Tawbah (9):69. Dalam surah Hud (11): 52, maknanya adalah kekuatan, kuat, potensial. Kekuatan dalam ayat ini terkait dengan kecerdasan spiritual manusia.

Dalam surah al-Nahl (16): 92, istilah tersebut termasuk dalam perumpamaan seorang wanita yang membuka benang yang telah dipintal dengan kuat, dan perumpamaan sumpah palsu untuk memenangkan kepentingan kelompok dominan dari kelompok lainnya.

Dalam surah al-Kahf (18):39, ditegaskan bahwa kehendak Tuhan adalah mutlak dan tak terelakkan. Ayat 93 dalam surah yang sama, berhubungan dengan kisah Zulkarnain yang meminta masyarakat untuk membantunya dengan berbagai potensi atau kekuatan (قوة) untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka. Dan dalam Surah Maryam (19): 12, istilah ini berarti “sungguh-sungguh”.

Istilah qawy dalam Surah al-Qasas (28): 78 didefinisikan sebagai kekuatan yang bersifat fisik, karena dikaitkan dengan Qarun yang sangat kaya raya di era Firaun. Dalam Surah al-Rum (30): 9; Surah Fatir (35): 44; Surah Ghafir (40): 21, 82; Surah Muhammad (47): 13, memiliki makna dan fungsi yang sama (kuat dan kemampuan). Di Surah al-Rum: 54, istilah ini ditempatkan dalam proses perjalanan hidup manusia.

Di sini, term ini dikonfirmasi dengan makna aslinya yaitu kuat, indikatornya adalah disandingkan dengan term dhaif (lemah). Demikian pula dalam Surah Fussilat (41): 15. Perbedaannya adalah, term tersebut menegaskan bahwa kekuatan Tuhan (Allah) jauh di atas kekuatan manusia.

Istilah Quwwah yang dikaitkan dengan Tuhan juga ditemukan dalam Surah al-Dzariat (51): 58. Dalam konteks ini, istilah tersebut dikaitkan dengan salah satu nama indah Tuhan (asma ‘al-husna), yaitu “Razzaq” (Pemberi rezeki yang tidak pernah habis dan tak terbatas). Di Surah al-Takwir (81): 20, istilah ini dikaitkan dengan Malaikat Jibril yang memiliki kekuatan luar biasa. Namun di lain waktu, istilah ini juga dikaitkan dengan para pengkhianat yang tidak memiliki kekuatan dan penolong di akhirat (Surah al-Tariq (86): 10).

Al-muqwin (المقوين) adalah bentuk lafaz yang dihubungkan dengan seseorang yang sedang melakukan perjalanan di gurun, dan hanya terdapat dalam satu ayat. Ayat tersebut ada di Surah al-Waqi`ah (56): 1.

Sedangkan istilah qawiyyun (قوي) dalam bentuk subjek (fa’il /pelaku) disebutkan 11 kali yaitu tujuh ayat yang dikaitkan dengan sifat-sifat Allah Yang Maha Perkasa (Qawiyyun Aziz); dua ayat yang terdapat dalam Surah al-Anfal (8): 52; dan Surah Ghafir (40): 22 yang berkaitan dengan hukuman yang menyakitkan dari Allah (qawiyyun syadid al-`iqab). Adapun dua ayat lainnya dikaitkan dengan jin dan masalah moralitas.

Satu ayat (qawiyyun – amien) dikaitkan dengan kemampuan jin untuk membantu Nabi Sulaiman memindahkan istana Bilqis (Ratu Negeri Saba) ke istana Sulaiman (Surah al-Naml (27): 39).

Satu ayat lainnya, dalam Surah al-Qasas (28): 26, dikaitkan dengan permintaan putri Nabi Syu’aib untuk menerima Musa sebagai pekerja, karena ia adalah sosok yang al-qawiyy al-amien.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini