Term al-Amien
Term ini (الأمين) memiliki arti aman, terpercaya, loyal, jujur, penjamin, penjaga, penanggungjawab. Istilah ini sering dikaitkan dengan tanggung jawab dan amanah. Jika kita mengatakan misalnya (أمين المال), artinya adalah bendahara yang bertanggung jawab atas keamanan aset dan finansial (Hans Wehr (1980): 28).
Istilah ini memiliki akar yang sama dengan iman (ن – م – أ) yang kadang-kadang berarti sumpah, aman, bahagia, damai, dan rasa tenang, baik dalam aspek fisik maupun psikologis.
Kata yang berakar dari (ن – م – أ) ini, disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 879 kali, baik dalam bentuk kata kerja (fi’il) maupun kata benda (isim), di 78 surah dan 820 ayat.
Namun, yang secara khusus menyebut istilah “الأمين – أمين”, ada dalam 11 ayat. Terkadang istilah ini disandingkan dengan karakter para rasul Allah, tempat, kekuatan supernatural, dan profesionalisme, seperti: “Aku sampaikan kepadamu risalah Tuhanku, dan aku adalah penasihat yang jujur bagimu (Surah al-A’raf (7), ayat 68).”
Dalam Surah Yusuf (12): 54, “Dan Raja berkata: Bawalah Yusuf kepadaku, supaya aku dapat memilihnya langsung untukku. Dan ketika Raja berbicara dengannya, dia berkata, sebenarnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang terhormat yang dipercaya di sisi kami”.
Demikian pula, dalam Surah al-Syu`ara’ (26): 107 “Aku adalah Rasul yang amanah/jujur yang diutus kepada kalian”. Pernyataan ini disampaikan oleh Nuh kepada kaumnya. Ayat-ayat yang sejalan dengan pernyataan ini adalah empat ayat. Semua terkait dengan kisah Rasul Allah.
Dalam surah yang sama, ayat 125 terkait dengan kasus Nabi Hud dan kaumnya; ayat 143 berkenaan dengan kasus Nabi Saleh; ayat 162 terkait dengan kasus Nabi Luth; dan pada ayat 178 menceritakan tentang Nabi Syuaib.
Demikian pula, dalam Surah al-Dukhan (44): 18, diceritakan kisah Nabi Musa ketika meminta Firaun untuk membebaskan Bani Israil: “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu tindas). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang terpercaya kepada kalian”.
Dalam surah yang sama ayat 51, istilah ini bermakna aman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di tempat yang aman”.
Dalam surah al-Naml (27) istilah ini berarti dapat dipercaya/jujur: “Salah satu sosok yang mempunyai ilmu dari golongan jin berkata: Aku akan membawanya kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; dan sesungguhnya aku benar-benar kuat (dan) lagi dapat dipercaya untuk itu (أمين).” (Surah al-Naml (27): 39; al-Takwir (81): 21; surah al-Syu`ara’ (26): 193; surah al-Tin (95): 3).
Amanah (أمانة) memiliki akar kata yang sama dengan al-amin, al-iman, al-amnu (aman). Dalam Al-Qur’an terdapat enam ayat yang menggunakan istilah amanah. Dua ayat menggunakan bentuk tunggal (أمانة) seperti dalam Surah al-Baqarah (2), ayat: 283; Surah al-Ahzab (33), ayat: 72. Empat ayat menggunakan bentuk jamak (أمانات) seperti dalam Surah al-Nisa ‘(4), ayat: 58; Surah al-Anfal (8), ayat: 27; Surah al-Mukminun (23), ayat: 8; dan Surah al-Ma`arij (70), ayat: 22.